Seandainya pertanyaannya diteruskan, sebagian besar di antaranya belum tentu mampu dijawab. Dan ujungnya, seperti yang disampaikan oleh Anggara Wicitra Sastroamidjojo (anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI) bahwa Pemprov DKI Jakarta (dalam hal ini Anies selaku penanggungjawab tertinggi) sedang "berjudi" menggunakan uang rakyat.
Tidak salah dikatakan sedang "berjudi" karena kajian lengkap investasi dari Formula E 2020 belum jelas. Â Di samping itu, kegiatan tersebut tidak masuk dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 2017-2020 dan rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) Pemprov DKI Jakarta.
Maka, dapat disimpulkan, Formula E 2020 (termasuk sampai 2022) merupakan kegiatan tidak terencana alias rencana "tiba-tiba", sesuatu yang dipaksakan di tengah jalan.
Hal lain yang cukup memprihatinkan adalah, ternyata dari total anggaran Formula E 2020, sebagian besar bersumber dari hasil pemotongan dana alokasi kegiatan yang sangat dibutuhkan warga.
Demi lomba balap mobil listrik, Pemprov DKI Jakarta tega memotong dana program revitalisasi gelanggang olahraga dan stadion sepak bola sebesar Rp 320,5 miliar milik Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta.
Bagaimana mungkin revitalisasi fasilitas olahraga yang sesungguhnya berguna bagi banyak orang dan usianya bertahan lama dengan mudah dikesampingkan?
Bukan hanya anggaran Dinas Pemuda dan Olahraga yang dipotong, anggaran milik Dinas Pendidikan sebesar Rp 455,4 miliar pun turut jadi sasaran. Padahal uang itu akan digunakan untuk merehabilitasi gedung-gedung sekolah, tempat ratusan ribu pelajar menempa diri dan menimba ilmu.
Sungguh tidak masuk akal! Anggaran Formula E triliunan rupiah tapi yang dikorbankan kebutuhan penting warga. Sampai kapan Pemprov DKI Jakarta menunda revitalisasi fasilitas olahraga dan rehabilitasi gedung sekolah? Kalau betul tega, seharusnya anggaran yang dipotong dari pos lain.
Semoga saja para pelajar yang sedang berharap gedung sekolah mereka bakal diperbaiki dalam waktu cepat tidak menjadi kecewa. Rasanya sulit melenyapkan kekecewaan hanya dengan tontonan balapan seharian. Gedung sekolah tetap harus diperbaiki segera.
***