Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

tuho.sakti@yahoo.co.uk

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kita yang Merasa "Lebih Gibran" daripada Gibran dan "Lebih PDIP" dibanding PDIP

30 Oktober 2019   04:08 Diperbarui: 30 Oktober 2019   05:01 2723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo | Gambar: KOMPAS.com

Usai dari MDIS, Gibran pindah negara dan kembali melanjutkan di University of Technology Insearch, Sydney, Australia hingga lulus pada 2010. Kalau dihitung sejak dari Singapura, dia genap 8 tahun mengenyam pendidikan di luar negeri.

Gibran yang Memutuskan Masuk Politik dan Maju di Pilkada Solo 2020

Kurang lebih sekitar 11 bulan lagi, tepatnya pada 23 September 2020, akan ada perhelatan Pilkada 2020 yang berlangsung serentak di 270 daerah di Indonesia. Rinciannya yakni 9 pemilihan gubernur/ wakil gubernur, 224 pemilihan bupati/ wakil bupati, dan 37 pemilihan wali kota/ wakil wali kota.

Salah satu dari ratusan daerah di atas adalah Kota Solo. Artinya kota yang terkenal dengan produk batik itu bakal punya pemimpin baru, wali kota dan wakil wali kota.

Dan yang cukup mengagetkan publik terkait Pilkada 2020 di Solo yaitu salah seorang bakal calon wali kotanya bernama Gibran. Ya, putra sulung Presiden Jokowi. Siapa sosok yang akan mendampinginya sebagai wakil, belum ada informasi tentang itu.

Proses penjajakan politik sedang berlangsung di internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Seperti yang sudah diketahui, Gibran resmi menjadi kader PDIP sejak 23 September 2019 dan telah memperoleh Kartu Tanda Anggota (KTA). 

Dan meskipun berstatus kader, ternyata "pintu" DPC PDIP Surakarta (Solo) tidak terbuka lagi bagi Gibran, sebab sudah kian ada pasangan yang siap diusung yaitu Achmad Purnomo dan Teguh Prakosa.

Saat ini Achmad Purnomo menjabat sebagai Wakil Wali Kota Solo, sementara Teguh Prakoso menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Solo. Bukan cuma itu, kedua-duanya juga merupakan kader PDIP. Achmad menjadi kader selama 8 tahun, sementara Teguh sudah lebih dari 25 tahun.  Dan Teguh sendiri adalah Sekretaris DPC PDIP Solo.

Sepertinya Gibran sangat berani, usia status kadernya yang belum 'seumur jagung' tidak membuatnya mengurungkan niat. Dia ingin sekali menguji kemampuan dan kesungguhan hatinya dengan mencoba 'menantang' kedua seniornya itu. Senior dari segi usia, pengalaman dan jabatan (baik di partai maupun di pemerintahan).

Nasihat dari FX Hadi Rudyatmo yang merupakan Wali Kota Solo sekaligus Ketua DPC PDIP Solo untuk terlebih dahulu memperdalam pengetahuan politik serta mengasah kapasitas dalam memimpin ternyata tetap 'tidak dihiraukan' Gibran.

Gibran malah memutuskan bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada 24 Oktober 2019 di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun