Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

tuho.sakti@yahoo.co.uk

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Saat Paus Fransiskus Tandatangani Surat "Berkat Damai untuk Bangsa Indonesia"

18 Oktober 2019   17:40 Diperbarui: 18 Oktober 2019   17:50 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paus Fransiskus menandatangani Berkat Damai untuk Bangsa Indonesia yang disodorkan AM Putut Prabantoro dalam audiensi umum di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Rabu (16/10/2019) | Gambar: tribunnews.com

Di samping mendoakan, Paus Fransiskus juga tak henti-hentinya memberikan dukungan moral kepada Indonesia, terutama mengenai kebijakan menyangkut penghargaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Misalnya saja saat Menteri KKP Susi Pudjiastuti bertemu Paus Fransiskus di Vatikan pada Rabu, 12 Desember 2018. [2]

Menteri KKP Susi Pudjiastuti bertemu Paus Fransiskus di Vatikan, Roma, Italia (12/12/2018) | Gambar: kkp.go.id
Menteri KKP Susi Pudjiastuti bertemu Paus Fransiskus di Vatikan, Roma, Italia (12/12/2018) | Gambar: kkp.go.id

Usai bertemu dan berbicara dengan Paus Fransiskus, Menteri Susi menjelaskan bahwa sang pemegang Tahta Suci Vatikan memberikan dukungan moral untuk pemerintah Indonesia dalam memerangi kejahatan maritim dan perikanan, penyelundupan narkoba, perbudakan, dan berujung pada aktivitas perdagangan manusia (human trafficking).

"Beliau mengatakan akan terus berdoa dan berdoa demi kebaikan negeri kita. Apa yang di-announce oleh Vatikan biasanya menjadi patokan mengikat secara moral, saya harapkan pemimpin-pemimpin dunia jadi lebih aware dengan adanya perbudakan, perdagangan manusia di industri perikanan tangkap di laut," kata Menteri Susi.

Bukan cuma Menteri Susi yang bertemu Paus Fransiskus untuk meminta doa dan dukungan, seorang mahasiswa asal Indonesia yang bernama Dewi Praswida yang notabene umat Muslim (sama dengan Menteri Susi) mendapat sapaan hangat dua kali dari Paus Fransiskus. Pertemuan (sapaan) pertama terjadi pada Maret 2018, sedangkan yang kedua pada Juni 2019. [3]

Dewi Praswida, perempuan asal Indonesia bersalaman dan berdialog dengan Paus Fransiskus di Vatikan, Roma, Italia (26/62019) | Gambar: KOMPAS.com/ istimewa
Dewi Praswida, perempuan asal Indonesia bersalaman dan berdialog dengan Paus Fransiskus di Vatikan, Roma, Italia (26/62019) | Gambar: KOMPAS.com/ istimewa

"Pertemuan kedua (dengan Paus) hari Rabu, tanggal 26 Juni 2019, di St Peter Square, Vatikan, Roma, Italia. Pertemuan itu terjadi saat studi saya berakhir. Kesan bertemu kedua, saya lebih berbahagia lagi karena untuk kedua kali juga saya bisa sedikit menyampaikan sesuatu. Saya merasa mendapat berkah luar biasa ketika didoakan. Beliau (Paus) katakan iya dan akan mendoakan. Dalam perkenalan, saya katakan bahwa saya Muslim dari Indonesia," ujar Dewi menceritakan pengalamannya.

Masih terkait pertemuan istimewa warga Indonesia dengan Paus Fransiskus. Hal yang sama dialami juga oleh Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas beserta jajarannya pada Rabu, 25 September 2019. Dalam pertemuan itu, Yaqut dan rekan-rekan menyampaikan dokumen 'GP Ansor Declaration on Humanitarian Islam' atau Deklarasi GP Ansor tentang Islam untuk Kemanusiaan kepada Paus Fransiskus. [4]

Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas beserta jajaran pimpinan bersalaman dengan Paus Fransiskus usai menyampaikan dokumen GP Ansor Declaration on Humanitarian Islam di Vatikan (25/9/2019). (PHOTOVAT.com) | Gambar: KOMPAS.com
Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas beserta jajaran pimpinan bersalaman dengan Paus Fransiskus usai menyampaikan dokumen GP Ansor Declaration on Humanitarian Islam di Vatikan (25/9/2019). (PHOTOVAT.com) | Gambar: KOMPAS.com

Ketua PW GP Ansor Jawa Tengah, Gus Sholah memberikan hadiah batik bermotif Boketan Truntum kepada Paus Fransiskus (25/9/2019) | Gambar: KOMPAS.com/ istimewa
Ketua PW GP Ansor Jawa Tengah, Gus Sholah memberikan hadiah batik bermotif Boketan Truntum kepada Paus Fransiskus (25/9/2019) | Gambar: KOMPAS.com/ istimewa

Kepada Yaqut dan rekan-rekan, Paus Fransiskus berpesan agar saling mendoakan sesama saudara meski berbeda keyakinan. Semua umat beragama harus bisa hidup berdampingan secara aman dan damai. [5]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun