Presiden Joko Widodo mengadakan pertemuan dengan sejumlah tokoh dari Papua dan Papua Barat, hari ini, Selasa, 10 September 2019 di Istana Negara, Jakarta.
Dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi didampingi oleh Kepala Badan Intelijen (BIN) Budi Gunawan, Menko Polhukam Wiranto, Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Sedangkan tokoh-tokoh dari Papua dan Papua Barat sebanyak 61 orang, yang terdiri dari perwakilan elemen masyarakat, yaitu tokoh adat, gereja, organisasi, akademisi, mahasiswa, wanita dan pemuda.
Pertemuan eksklusif tersebut merupakan tindak lanjut dari janji Presiden Jokowi pada Agustus lalu menyangkut penanganan konflik mahasiswa asal Papua di Surabaya, sekaligus membahas percepatan pembangunan di wilayah Papua dan Papua Barat.
Seperti yang disaksikan penulis pada tayangan televisi, Presiden Jokowi mengikat beberapa janji kepada para tokoh Papua, antara lain pada Oktober ini akan kunjungi Papua, meminta aparat menyelesaikan konflik yang terjadi di Surabaya secara adil dan terbuka, dan akan membentuk Badan Nasional untuk Urusan Papua dalam waktu dekat.
Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa perhatian pemerintah tidak pernah berhenti kepada wilayah dan masyarakat Papua, melainkan makin ditingkatkan lagi ke depan.Â
Penambahan pembangunan infrastruktur dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) akan menjadi fokus utama negara membangun Papua.Â
Terkait soal SDM, Presiden Jokowi berjanji akan 'memaksa' perusahaan BUMN untuk mempekerjakan mahasiswa-mahasiswi Papua yang sudah lulus sebagai karyawan.
Prioritas penerimaan CPNS yang selama ini hanya berlaku di wilayah Papua, Presiden berjanji akan memperluasnya ke provinsi-provinsi lain. Artinya CPNS asal Papua nantinya bisa diterima tanpa tes di wilayah lain di Indonesia.
Dan janji lain Presiden Jokowi yang tidak kalah penting adalah, beliau menyampaikan mulai tahun depan atau pada 2020 istana negara bakal segera dibangun di Papua. Tujuannya agar beliau lebih sering ke Papua karena punya istana atau kantor di sana.
Para tokoh yang hadir pun menyambut gembira, dan mereka berjanji akan menyediakan tanah yang strategis dan bagus untuk lahan istana negara, pemerintah tidak perlu membayar.