Bagaimana reaksi KPAI, apakah mereka otomatis menerima keputusan Menpora? Bagaimana dengan aturan yang ingin mereka tegakkan, masih diteruskan bahkan jika itu terpaksa dipersoalkan sampai ke pengadilan?
Apa pun sikap dan langkah yang bakal diambil KPAI, mereka memang semestinya lebih mengutamakan kepentingan generasi muda.
KPAI harusnya tidak berhenti pada penyampaian protes, namun memberi solusi yang tidak membuat PB Djarum sakit hati dan akhirnya 'ngambek'.
PB Djarum wajar tersinggung karena memang selama ini mereka tidak mempromosikan produk rokok, misalnya di setiap kaos yang dipakai para atlet ada gambar rokok (bungkusan rokok). Atau misalnya lagi membuka stan penjualan rokok di lokasi event.
Bahwa di Audisi Umum terpasang logo Djarum itu benar adanya. Wajar karena Djarum bertindak sebagai pemilik event dan sponsor utama.Â
Dengan kata lain, produk rokok tidak ada hubungannya dengan audisi yang murni cuma untuk menjaring dan mengembangkan bakat-bakat olahraga bulutangkis.
Semoga masing-masing pihak, baik KPAI dan PB Djarum berhenti mempertahankan ego yang berakibat buruk pada pengembangan dan pencapaian prestasi olahraga generasi muda di bidang bulutangkis.
Jangan sampai negara-negara lain menertawakan polemik di Indonesia ini dan malah mengambil keuntungan di baliknya.
Sekian. Terima kasih.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H