Selain disajikan untuk para tamu dan dijual di sekitar destinasi wisata atau kafe-kafe dengan harga per porsi Rp 5.000, "memek" juga dijadikan sebagai makanan saat berbuka puasa karena rasanya yang manis dan gurih.
"Hari ini memek dapat dijumpai di destinasi-destinasi wisata dalam sajian makanan khas, antara lain menek, rabaha batok, tabaha longon, sanggal batok, lompong batok, kule tafee, dan lainnya," ujar Abdul Karim, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Simeulue (1/9/2019).
Itulah penjelasan terkait "memek". Lalu bagaimana dengan "kontool" (hati-hati ketika menulis, huruf O harus dobel)?
"Kontool" sendiri adalah nama software atau aplikasi produk perusahaan startup asal Jerman, di mana software tersebut digunakan untuk menganalisis berbagai kondisi bisnis perusahaan, melakukan review finansial, sampai merancang target perusahaan di masa depan.
"Bantuan untuk mengambil keputusan yang simpel, cepat dan mudah dipahami untuk manajemen perusahaan," sebut mereka (pihak perusahaan) tentang produknya.
Meskipun belum bisa digunakan di Indonesia, nama "kontool" ikut ramai dibahas netizen tanah air, sampai-sampai pihak perusahaan harus memberi tanggapan agar tidak salah paham.
Baca juga : Peunayong, Kawasan Pecinan Aceh yang Kaya akan Keanekaragaman
"Kini kami menyadari arti Kontool dalam bahasa kalian. Kontool berasal dari dua kata, konto dalam bahasa Jerman yang berarti akun dan tool," jelas mereka.
Oleh karena itu pihak perusahaan berjanji, jika pada saatnya aplikasi "Kontool" masuk pasar Indonesia, mereka akan mempertimbangkan nama khusus untuk itu.
"Ketika produk kami merambah ke negara kalian, mungkin perlu mempertimbangkan nama baru untuk pasar di sana. Namun saat ini kami ingin menguasai pasar Jerman terlebih dahulu. Salam dari Berlin untuk Indonesia," terang mereka.