Jauh sebelum ada penetapan ibu kota baru di Kaltim, yakni usai debat ke-2 Pilpres 2019 tersebut, saya langsung bertanya dalam hati, apakah jika memenangkan Pilpres 2019, Jokowi bakal mengambil alih lahan Prabowo di Kaltim dan Aceh atau bagaimana.
Karena seperti yang diketahui publik, Jokowi memang kerap membagi-bagikan lahan plus sertifikat kepada warga untuk dikelola secara produktif agar bermanfaat meningkatkan taraf perekonomian mereka.
Sekali lagi saya masih terus menyimpan pertanyaan itu hingga akhirnya muncul penetapan ibu kota baru negara yang berlokasi di Kaltim, seperti yang diungkap Jokowi kemarin (Senin, 26 Agustus 2019).
Lalu bagaimana menghubungkan antara pemilihan Kaltim sebagai ibu kota negara dengan pertanyaan yang pernah saya simpan itu? Saya akhirnya agak berani mengambil kesimpulan bahwa keputusan Jokowi telah berhasil menjawab pertanyaan saya.
Jokowi memilih wilayah Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara karena di sana terdapat lahan yang sedang dikuasai Prabowo. Terungkap fakta bahwa betul demikian.
Prabowo memiliki lahan yang dikelola beberapa perusahaannya, antara lain melalui PT Tanjung Redeb Hutani seluas 187.920 hektare (Berau), PT Tambang Berau Coal seluas 2.000 hektare (Berau), PT Kaltim Nusantara Coal seluas 14.950 hektare (Berau), PT Nusantara Energy seluas 4.793 hektare (Berau), PT Erabara Persada Nusantara seluas 14.980 hektare (Kutai Timur), PT Nusantara Santan Coal seluas 14.990 hektare (Kutai Timur), PT Belantara Pusaka seluas 14.010 hektare (Kutai Timur), dan  PT Nusantara Kaltim Coal seluas 11.040 hektare (di Kutai Timur).
Benarkah lahan Prabowo berada persis di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara? Dan ternyata benar. Demikian diungkap oleh Aktivis Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) Kalimantan Timur, Pradarma Rupang.
Rupang mengaku, sebagian besar lahan di Kabupaten Penajam Paser Utara, khususnya di Kecamatan Sepaku, dikuasai oleh PT ITCI Hutani Manunggal IKU dan ITCI Kartika Utama. Dua perusahaan tersebut adalah milik Prabowo dan adiknya, Hashim Djojohadikusumo.
Selain itu, Rupang menyebut pemindahan ibu kota ke wilayah itu hanya akan menguntungkan Prabowo dan keluarganya. Dia juga mengatakan bahwa di baliknya (pemindahan ibu kota) ada semacam kompensasi politik atau bagi-bagi proyek pasca Pilpres 2019.
"Di Kabupaten Penajam Paser Utara, terutama di Kecamatan Sepaku rencana ini (pemindahan ibu kota) akan menguntungkan Hashim Djojohadikusumo karena lahan di sana dikuasai oleh PT ITCI Hutani Manunggal IKU dan ITCI Kartika Utama. Pemindahan ibu kota ini tidak lebih dari kompensasi politik atau bagi-bagi proyek pasca-pilpres," ujar Rupang (Selasa, 27 Agustus 2019).
Tudingan Rupang pun diafirmasi oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo. Dia membenarkan terkait hal itu namun tidak mau merinci di lokasi mana lahan tersebut berada. Dia juga membantah kalau di baliknya ada kesepakatan politik antara Jokowi dan Prabowo.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!