Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

tuho.sakti@yahoo.co.uk

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Setahun Tanpa Wakil, Tunjangan Operasional Anies Fantastis!

22 Agustus 2019   22:41 Diperbarui: 22 Agustus 2019   22:55 1977
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (22/11/2017) | KOMPAS.com/ NURSITA SARI

Lima hari lagi yaitu pada 27 Agustus 2019, tepat setahun DKI Jakarta tidak memiliki pejabat wakil gubernur. Entah persoalan apa yang sedang diurai, faktanya calon pendamping Gubernur Anies Baswedan hingga kini belum ditemukan.

Mudah-mudahan dalam waktu dekat posisi jabatan lowong tersebut segera terisi sehingga roda pemerintahan di ibu kota tidak pincang sebelah dan pelayanan terhadap warga bisa lebih maksimal.

Warga ibu kota sangat dirugikan karena sudah memenuhi kewajiban membayar kontribusi dalam bentuk pajak, yang salah satunya digunakan untuk menggaji para pelayannya, salah satunya wakil gubernur.

Namun di balik kerugian itu, sesungguhnya ada yang bisa dikatakan mendapat 'untung' yakni Gubernur Anies. Meskipun istilahnya merangkap jabatan, beliau mendapatkan penghargaan setimpal berupa tunjangan tambahan. 

Tunjangan tambahan yang dimaksud antara lain dobelnya tunjangan operasional atau biaya penunjang operasional (PBO). Sebagian publik tentu tahu bahwa pejabat gubernur dan wakilnya diberi hak BPO sebesar 0,15 persen dari pendapatan asli daerah (PAD) tiap bulan.

Mengenai besaran pembagian BPO antara gubernur dan wakilnya, itu adalah kesepakatan kedua belah pihak. Yang pasti untuk gubernur lebih besar. 

Dan apakah total 0,15 persen tetap diambil semuanya atau lebih kecil, itu juga keputusan mereka berdua. BPO sendiri disimpan di biro KDH KLN DKI Jakarta, yang dapat dicairkan kapan saja sesuai keinginan.

Artinya, karena sudah setahun tidak punya wakil, maka Gubernur Anies berhak 'menguasai' seluruh BPO. Aturannya memang demikian.

"Ada aturan apabila wakil gubernur tidak ada, Gubernur dapat memaanfaatkan itu. Ketika ada wakil gubernur, mereka pasti rundingan," kata Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerja Sama Luar Negeri DKI Jakarta, Muhammad Mawardi, Rabu (21/8/2019).

Sebelum membahas berapa sebenarnya total BPO yang didapatkan Gubernur Anies setahun terakhir tanpa wakil (Agustus 2018-Agustus 2019), alangkah baiknya mengurai terlebih dahulu apa saja hak-hak ekonomi yang dimiliki beliau selama menjabat.

Di samping BPO, Gubernur Anies berhak mendapat gaji pokok Rp 3,2 juta dan tunjangan jabatan Rp 5,4 juta. Keduanya diberikan tiap bulan. Jika dihitung sejumlah Rp 8,6 juta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun