Pada pertemuan bersama Dewan Pemimpin Redaksi yang digelar kemarin (Rabu, 14 Agustus 2019) di Istana Merdeka Jakarta, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan beberapa hal menyangkut perkembangan terbaru soal pembentukan kabinet pemerintahan di periode 2019-2024.
Ringkasan hal-hal yang diungkapkan Jokowi antara lain sebagai berikut:
Jumlah menteri tidak berubah yakni tetap 34 orang, posisi Jaksa Agung tidak akan diisi lagi oleh kader partai politik, komposisi jatah kementerian dibuat 45:55 (maksudnya 45 persen dari partai dan 55 persen dari non partai), jabatan menteri sebagian diisi oleh kaum muda, serta akan ada kementerian baru dengan nama Kementerian Investasi.
Jokowi juga menyampaikan bahwa nama-nama menteri di kabinet telah final, di mana hal itu sudah diberitahukan kepada semua partai anggota koalisi.
"Kabinet sudah final. Komposisi 45 parpol, 55 profesional. Partai sudah diberitahu nama-nama anggota kabinet," ujar Jokowi.
Betulkah nama-nama menteri telah final? Sudah tidak ada lagi tawar-menawar? Bagaimana dengan nasib beberapa partai penantang di Pilpres 2019 yang sedang bermanuver mau merapat? Apakah status mereka juga sudah jelas?
Kiranya beberapa pertanyaan di atas tidak berguna lagi untuk dijawab kalau Presiden Jokowi sendiri memastikan bahwa memang sudah final. Bahkan beliau sebut pengumuman nama-nama menteri ke publik tidak harus menunggu sampai Oktober 2019.
"Kabinet bisa diumumkan kapan saja, enggak perlu nunggu Oktober. Nama kabinet sudah final," tegas Jokowi.
Selanjutnya, betulkah seluruh partai politik anggota koalisi sudah mendapat kabar mengenai finalisasi kabinet itu? Bagaimana dengan pengakuan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh berikut yang mengatakan bahwa beliau belum mendapat kabar apa-apa?
"Belum (dapat kabar). Mungkin saya, barangkali terakhir kali. Ya nggak apa-apa lah ya," kata Surya (14/8/2019).