Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

tuho.sakti@yahoo.co.uk

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Beri Tanpa Pamrih (BTP)", Yayasan Ahok untuk Orang Miskin

6 Agustus 2019   17:52 Diperbarui: 6 Agustus 2019   18:08 811
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dihampiri pedagang kerak telor ketika berkunjung ke Taman Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat (9/7/2019). Peristiwa itu kemudian ditayangkan dalam vlog Ahok di Youtube | kompas.com

Salut buat mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang setelah menjalani hukuman karena kasus penodaan agama dan kemudian tidak menjabat apa-apa lagi masih berniat membantu masyarakat, terutama mereka yang berkekurangan.

Ya, alasan yang mendorong Ahok untuk berbuat sesuatu bagi masyarakat adalah karena merasa sudah tidak punya power dan anggaran yang sebelumnya dia sisihkan buat orang miskin di ibu kota saat menjabat wakil gubernur dan gubernur.

Niat Ahok tersebut diputuskan ketika dia masih mendekam di tahanan Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

"Ide timbul dalam masa tahanan, masih menerima banyak surat permintaan bantuan ke saya. Sedangkan saya sudah tidak menjadi pejabat lagi. Uang pribadi tidak mungkin membantu banyak orang miskin dan membutuhkan," kata Ahok (3/8/2019).

Tentu niat Ahok ini ada yang suka dan ada pula sebaliknya, tidak suka. Tapi apa pun itu, wajarlah diapresiasi. Karena jarang mantan pejabat yang tetap berjuang memikirkan nasib orang lain.

Ahok mengaku telah membuat sebuah aplikasi "Jangkau" yang segera tersedia di Google Play dan iOS dalam waktu dekat. Aplikasi tersebut nantinya akan menjadi sarana penghubung antara penyumbang dan orang yang butuh sumbangan.

Baca: Ahok Bakal Luncurkan Aplikasi "Jangkau" untuk Bantu Orang Miskin

Untuk awal-awal, sumbangan yang bakal dihimpun adalah berupa barang, seperti kursi roda, tongkat, dan kacamata baca. Selanjutnya, setelah aplikasi dikembangkan, tidak tertutup kemungkinan sumbangan dalam bentuk uang juga diterima.

Ahok berharap lewat aplikasi "Jangkau", budaya gotong royong dan saling membantu di antara masyarakat dapat muncul. Pengelolaan aplikasi sendiri akan ditangani melalui sebuah yayasan yang dia dirikan dengan nama "Beri Tanpa Pamrih (BTP)".

"Dengan aplikasi ini, aku harapkan ada gotong royong dan informasi bagi yang suka membantu dan mau minta bantuan untuk ketemu. Aku udah dirikan yayasan Beri Tanpa Pamrih (BTP) untuk menjalankan aplikasi Jangkau," ungkap Ahok.

Nantinya kantor Yayasan "Beri Tanpa Pamrih (BTP)" berada di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (Bundaran HI). Dan selain mengurus yayasan sosial, Ahok juga akan membangun sebuah perusahaan konsultan yang bidangnya belum dibuka ke publik.

Mengenai kapan yayasan dan aplikasi dijalankan aktif, Ahok meminta publik menunggu.

"Aplikasi Jangkau hadir untuk menjangkau mereka yang ingin memberi dan membutuhkan bantuan. Tunggu kehadirannya," tulis Ahok di akun Instagram pdibadinya, @basukibtp (3/8/2019).

Sekali lagi ide dan niat tulus Ahok pantas diapresiasi, jangan ada yang 'nyinyir'. Yakinlah bahwa yayasan sosialnya tidak dibatasi manfaatnya hanya kepada mereka yang sepaham dengannya. 

Ada yang tertarik menjadi penyumbang? Harapannya ada dan jumlahnya banyak. Apakah ada juga yang berharap mendapat bantuan? Mestinya ada nantinya.

Baca juga: Karir Politik Habis tapi Semangat Tetap Menyala, Itulah Ahok

***

[1] [2] [3]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun