Keempat, dan sebagainya. Sila analisis sendiri.
Pertanyaannya, betulkah masih ada solusi lain yang lebih ampuh untuk mengatasi polusi udara di Jakarta selain listrik padam? Bukankah meski dalam hitungan jam, kualitas udara sudah menjadi semakin baik?
Masih adakah yang mempersoalkan kekurangan dan kelebihan tanaman Lidah Mertua? Terbukti, Lidah Mertua belum menyelesaikan persoalan polusi udara di Jakarta, sedangkan listrik padam jelas terasa dan terlihat.
Ya, bukan menganjurkan supaya pihak PLN memadamkan listrik dalam waktu lama demi udara bersih di Jakarta, tidak di situ duduk persoalannya. Jangankan sehari, dua hari, atau seminggu; listrik padam dalam hitungan jam saja sudah membuat Jakarta seperti kota mati. Tidak ada kehidupan.
Kalau begitu pemahamannya adalah bagaimana kita menggunakan sarana dan fasilitas yang tersedia sesuai kebutuhan, tidak berlebihan.Â
Keengganan keluar rumah saat listrik padam kemarin harusnya bisa menjadi bahan refleksi buat kita bahwa kendaraan kitalah yang menyebabkan kualitas udara di Jakarta memburuk.
Jangan salahkan orang lain atau pemerintah, salahkan diri sendiri mengapa lebih memilih naik kendaraan pribadi dibanding kendaraan umum.
Seberapa banyak pun Lidah Mertua ditanam di Jakarta, kalau kita tidak 'mengerem' keinginan untuk membeli dan menggunakan kendaraan pribadi, semuanya percuma.Â
Semoga kita mau berefleksi. Amin.
***