Mengejutkan, setelah peristiwa "cuitan JKT48" pada Mei 2018 lalu, kemarin (Sabtu, 3 Agustus 2019) muncul lagi 'cuitan aneh' di akun Twitter pribadi resmi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Artinya sudah kedua kalinya, dan yang satu ini memang agak unik.
Sekadar informasi, Presiden Jokowi pertama kali meluncurkan akun Twitter resminya dengan nama @jokowi yakni pada 21 Juni 2015, tepat di hari ulang tahunnya yang ke-54. Cuitan perdananya sila dilihat di gambar berikut:
Sebelum masuk ke pembahasan 'cuitan aneh' yang dimaksud, terlebih dahulu mari kita review sedikit tentang "cuitan JKT48" yang cukup menggegerkan publik pada waktu itu.
Ceritanya yaitu pada 16 Mei 2018, akun Presiden Jokowi mencuitkan sesuatu terkait JKT48 menanggapi cuitan @bebyyers, akun penggemar salah seorang personil JKT48, Beby Chaesara (@bebyJKT48). Istilahnya "retweet with comment". Berikut tangkapan layarnya:
Dan sebagai konsekuensi atas perbuatannya, petugas admin langsung dibebastugaskan.
"Yang bersangkutan kini sudah dibebastugaskan," ujar Bey Machmudin (16 Mei 2018).
Bey Machmudin juga menegaskan bahwa pihaknya telah mengambil langkah-langkah pengamanan dan penanganan tambahan supaya hal serupa tidak terulang lagi di kemudian hari.
Ya, selain Presiden Jokowi, ada juga semacam tim yang dibentuk oleh protokoler istana untuk mengelola seluruh akun media sosial beliau. Artinya menuliskan apa pun di sana butuh kehati-hatian ekstra dan ketelitian super ketat.
Terkecuali memang kalau Presiden Jokowi yang menuliskan status di akun media sosialnya. Dan ketika tim pengelola mengambil alih, pola dan bahasa yang digunakan diusahakan sesuai khas atau layaknya Presiden Jokowi sendiri yang melakukannya.
Kasus "cuitan JKT48" telah selesai. Dan apakah 'keteledoran' berhenti? Ternyata tidak. Di atas disebutkan muncul lagi 'cuitan aneh' dan unik.
Aneh sebab mirip persis dengan peristiwa "cuitan JKT48" (retweet with comment). Dan uniknya adalah karena ada sesuatu hal yang langka, yaitu untuk pertama kalinya me-rituit dari akun masyarakat biasa dengan nama @jarkiyo, serta bertahan di linimasa sampai sekarang (tidak dihapus).
Berikut tangkapan layarnya (cuitan dibuat pada Sabtu, 3 Agustus 2019 pukul 19.48 WIB):
Yang pasti salah seorang dari anak-anak Presiden Jokowi sendiri. Sebagian netizen yang memberi komentar mengaku curiga yang melakukan itu adalah Kaesang Pangarep (@kaesangp).
Satu di antara para netizen itu adalah Rio Ramabaskara (@Rio_Ramabaskara). Sila lihat cuitan Rio pada gambar di bawah.
Kaesang sendiri belum memberi klarifikasi dalam bentuk lisan maupun tulisan (di akun twitternya). Padahal biasanya Kaesang sangat cepat merespon (menanggapi dengan membuat status) bila ada hal menarik di akun media sosial Presiden Jokowi.
Wajarkah Kaesang (jika betul dia pelakunya) mengambil alih akun Twitter Presiden Jokowi? Jawabannya adalah wajar dan tidak wajar. Mengapa?
Pertama, wajar karena barangkali saat menulis, Presiden Jokowi ada di tempat dan memberi izin. Ya, mungkin sekadar buat hiburan keluarga, termasuk juga bagi para netizen Indonesia.Â
Terkait hal ini pun sekali lagi butuh konfirmasi langsung (dari Kaesang). Kaesang harus menjawab karena namanya banyak di-mention oleh para netizen.
Kedua, tidak wajar karena meskipun misalnya Presiden Jokowi mengizinkan, mayoritas netizen pasti beranggapan bahwa akun Twitter seorang presiden mestinya dipakai sendiri atau dikelola tim yang ditugaskan.
Kecuali jika ada keterangan di "bio" bahwa selain Presiden Jokowi dan tim petugas, anak-anak atau keluarga presiden diperbolehkan 'mengotak-atik' akun Twitter resmi.
Semua rakyat Indonesia (terutama netizen) tahunya yang namanya akun resmi tidak untuk dibuat sarana bercanda. Akun media sosial resmi presiden tidak boleh disamakan dengan akun perusahaan komersial yang terkadang "alay".
Barangkali baru pertama kali di dunia ini akun media sosial resmi presiden dipakai bukan oleh presiden sendiri dan tim petugas. Maka dari itu, sebaiknya hal yang sama tidak boleh terjadi lagi.
Menjaga kewibawaan presiden harus seketat mungkin, sampai pada masalah penggunaan akun media sosial, karena "label" presiden melekat 24 jam setiap hari.
Boleh yang punya akun adalah Presiden Jokowi, tetapi selama menjabat, akun tersebut masih menjadi "inventaris" negara yang mesti diawasi penggunaannya agar tidak bablas.
Semoga masukan ini bermanfaat. Amin.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H