Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

tuho.sakti@yahoo.co.uk

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Terima Kasih, Pak Amien Rais!

15 Juli 2019   19:42 Diperbarui: 15 Juli 2019   19:51 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan (KOMPAS.com/ RAKHMAT NUR HAKIM)

Akhirnya setelah sempat mempertanyakan tindakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang bertemu dengan Presiden Joko Widodo beberapa hari yang lalu (13/7/2019), Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais mulai melunak dan tidak mempersoalkan pertemuan itu lagi.

Berlokasi di Kantor DPP PAN, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, hari ini (15/7/2019) Amien meminta seluruh pihak untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada Jokowi dan Ma'ruf Amin dalam menjalankan pemerintahan selama lima tahun ke depan.

Meski demikian, Amien juga meminta agar partai-partai politik yang sempat mengusung pasangan Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019 tidak berebut kursi di kabinet, melainkan mengambil posisi di luar untuk mengawasi roda pemerintahan.

"Soal kekuasaan berikan kepercayaan dan kesempatan yang utuh ke Jokowi dan Ma'ruf Amin dengan menterinya. Nanti lima tahun kita awasi," ujar Amien Rais.

Di samping itu, Amien turut menegaskan bahwa rekonsiliasi yang sedang diupayakan tidak dikaitkan dengan pembentukan koalisi di pemerintahan, atau dengan kata lain tanpa iming-iming jatah jabatan kementerian.

"Buat saya rekonsiliasi itu sangat lucu kalau dalam wujud bagi-bagi kursi. Itu namanya bukan rekonsiliasi tetapi ya bagi-bagi kursi. Ada aibnya, ada negatifnya, ternyata politisi itu enggak ada lagi kekuatan moral. Enggak memegang dispilin partai dan lain-lain," kata Amien.

Amien mengatakan jika rekonsiliasi disamakan dengan bagi-bagi kursi, maka kritik yang disampaikan dalam kampanye kepada Jokowi akan percuma.

Langkah yang diambil Amien patut diapresiasi, walaupun sikapnya sebelumnya sempat disesalkan publik karena dinilai seakan-akan tidak mau ada rekonsiliasi di antara elit politik dan juga masyarakat awam.

Kita ingat bahwa setelah pertemuan Jokowi dan Prabowo berlangsung, Amien protes dan merasa dilangkahi Prabowo karena tanpa meminta izin darinya terlebih dahulu.

"Sama sekali saya belum tahu. Makanya itu, mengapa kok tiba-tiba nyelonong? Mengenai ini, saya harus hati-hati. Karena saya termasuk sangat dekat dengan Mas Prabowo. Jadi, sebelum saya memberikan komentar apa pun nanti, saya akan tanya dulu, apa betul pertemuan itu sudah membahas rekonsiliasi dan lain-lain," kata Amien (13/7/2019).

Artinya apa yang diharapkan Amien dari Prabowo sudah clear, tidak ada lagi persolan. Dan tentunya keinginannya terhadap Prabowo juga telah terpenuhi.

Amien sudah mengambil sikap, bagaimana dengan kita yang masih larut dalam konflik karena perbedaan pilihan politik, apakah kita mau melakukan hal yang sama?

Mestinya mau. Pilpres 2019 sudah berakhir, dan sebaiknya segala hal-hal buruk yang menyertainya sesegera mungkin kita tinggalkan. Tidak boleh lagi ada dendam atau permusuhan.

Saatnya kita bersatu dan bergandengan tangan untuk sama-sama membangun negeri ini ke arah yang lebih baik.

Selanjutnya, apakah harapan Amien kepada partai-partai politik pengusung Prabowo-Sandiaga supaya tetap berada di luar pemerintahan bakal ditanggapi sepakat? Hal itu merupakan keputusan internal masing-masing partai.

Dan memang sebaiknya tetap berada di luar pemerintahan atau menjadi oposisi. Tanpa ada pihak penyeimbang, roda pemerintahan mustahil dapat berjalan efektif.

Terima kasih, Pak Amien Rais!

***

[1] [2] [3]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun