Patut diingat, betul bahwa tidak semua janji yang logis dan realistis mampu diwujudkan penuh seratus persen. Semua akan bergantung pada skala prioritas, pun terbatas oleh waktu dan kesempatan. Namun setidaknya mayoritas dari semua janji berhasil direalisasikan. Sila beri ukuran berapa persentase minimalnya.
Nah biar tidak bingung, contoh janji yang logis dan realistis itu misalnya membangun jalan, meningkatkan anggaran pendidikan dan kesehatan, membuka lapangan kerja, memberantas korupsi, dan sebagainya.
Karena janji para capres-cawapres wajib berbentuk program, maka itu harus diuraikan terukur. To the point dan rinci, tidak mengawang-awang. Antara lain misalnya berapa besarannya, mulai dan sampai kapan dilaksanakan, bagaimana kalau gagal (apakah selain plan A ada juga plan B dan C untuk meng-cover atau tidak sama sekali), dan lain-lain. Mengapa stok plan harus ada? Ya supaya mereka tidak gampang ngeles.
Sedangkan janji hasil halusinasi itu adalah segala sesuatu yang disampaikan jauh dari ukuran pemahaman, terlalu luas dan dalam untuk dijangkau. Orang-orang menyebutnya retorika, sangat umum. Jika ditanya lebih lanjut akan sangat sulit dijabarkan.
Misalnya janji membahagiakan warga, membuat negara semakin hebat, membawa perubahan dalam semua aspek kehidupan, dan seterusnya. Pokoknya janji sejenis ini hanya akan membuat pendengar atau pembaca larut dalam fantasi liar, bermimpi seakan-akan sedang mengitari jagat raya.
Mohon maaf saya tidak bisa menguraikan satu per satu janji dari para capres-cawapres, karena ternyata saya juga belum mencatat semuanya. Sebagian sudah saya catat di kertas dan simpan di memori saya. Nanti kalau saya tulis di sini jadi ketahuan saya bakal memilih pasangan capres-cawapres mana, jadi biarlah saya dan Tuhan yang tahu. Yang penting saya sudah punya pilihan.
Sekali lagi, saya menulis ini bukan karena saya iri dengan Anda yang sudah punya foto bersama capres-cawapres idola loh ya. Mohon dimengerti, sama sekali jauh dari hal itu.
Saya menghimbau, jangan hanya berhenti pada aksi selfie-wefie, bersorak riang ketika mendengar kampanye di lokasi, membuat narasi panjang lebar untuk ikut kampanye di medsos, berperang tagar di twitter dan sejenis, sibuk edit foto sana-sini, tetapi juga mulailah mencatat apa saja janji yang dikampanyekan oleh masing-masing pasangan capres-cawapres, terlebih mereka yang sudah diidolakan untuk dipilih nanti.
Kalau sudah dicatat, sila di-share ke orang-orang terdekat, keluarga, kenalan dan sahabat. Siapa tahu Anda bisa mempengaruhi keputusan mereka. Juga jangan lupa, termasuk kepada mereka yang masih bingung tak karuan karena bermimpi negeri ini wajib dipimpin oleh sosok sempurna, atau pun mereka yang lebih memilih ogah. Semoga hati mereka terketuk.
Setuju? Sekali lagi, janji logis dan realistis!
***