Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

tuho.sakti@yahoo.co.uk

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

12 Lembaga Survei Ini Unggulkan Jokowi-Amin, Pendukung Harus Optimis

27 Maret 2019   22:36 Diperbarui: 28 Maret 2019   11:35 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasangan capres-cawapres nomor urut o1, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin (Gambar: kompas.com)

10. Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC)

  • Pelaksanaan survei: 24 Februari-5 Maret 2019
  • Jumlah responden: 2.479 orang
  • Metode yang digunakan: Penelitian kuantitatif
  • Sistem pengumpulan data: Wawancara tatap muka
  • Hasil survei: Jokowi-Amin 57,6%; Prabowo-Sandi 31,8%; tidak tahu atau rahasia 10,6%
  • Margin of Error: +/- 2%
  • Tingkat Kepercayaan: 95%

11. Charta Politika

  • Pelaksanaan survei: 1-9 Maret 2019
  • Jumlah responden: 2.000 orang
  • Metode yang digunakan: Multistage random sampling
  • Sistem pengumpulan data: Wawancara tatap muka
  • Hasil survei: Jokowi-Amin 53,6%; Prabowo-Sandi 35,4%; tidak tahu atau rahasia 11%
  • Margin of Error: +/- 2,19%
  • Tingkat Kepercayaan: 95%

12. Vox Populi Research Center

  • Pelaksanaan survei: 5-15 Maret 2019
  • Jumlah responden: 1.200 orang
  • Metode yang digunakan: Penelitian kuantitatif
  • Sistem pengumpulan data: Wawancara tatap muka
  • Hasil survei: Jokowi-Amin 54,1%; Prabowo-Sandi 33,6%; tidak tahu atau rahasia 12,3%
  • Margin of Error: +/- 2,9%
  • Tingkat Kepercayaan: 95%

Lalu apakah para pendukung dan tim pemenangan Jokowi-Amin terlena saja dengan hasil-hasil survei di atas?

Tidak. Sebisa mungkin dengan sekuat tenaga, perjuangan untuk meningkatkan elektabilitas Jokowi-Amin wajib disundul kuat. Tentu bukan hanya motivasi kemenangan pada Pilpres 2019, tetapi mensejajarkan tingkat elektabilitas Jokowi-Amin saat ini dengan Jokowi-Kalla pada Pilpres 2014 yang lalu penting diupayakan, bahkan mestinya lebih tinggi.

Ada banyak upaya yang bisa ditempuh, namun salah satu yang terpenting di antaranya adalah memastikan tingkat partisipasi para pengguna hak pilih membaik. Kantong-kantong di mana terdapat kelompok masyarakat golput wajib dikunjungi dan disentuh.

Masyarakat harus diajak untuk meninggalkan pilihan sesatnya, golput. Golput bukan pilihan bijak dan cerdas. Masyarakat diminta meluangkan waktu untuk memberi kontribusi sederhananya bagi negara, dengan cara mencoblos kertas suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Tambahan: Masih ingat klaim unggul survei internal oleh Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi pada 11 Maret 2019 lalu?

"Hasil survei kami, justru saat ini sudah crossing, Prabowo-Sandi sudah di angka 54 persen, sedang Jokowi 40-an," kata Dahnil Anzar Simanjuntak, Koordinator Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi.

Ternyata klaim tersebut mirip dengan data hasil survei yang dirilis PolMark Indonesia. Suara tidak tahu atau rahasia 34,5% para responden sepertinya diklaim penuh dan digabung dengan persentase elektabilitas Prabowo-Sandiaga. Betul tidak?

Tapi ya sudahlah. Mudah-mudahan bermanfaat sebagai hiburan bagi mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun