Mengapa saya mengatakan posisi isteri seorang presiden tidak boleh diremehkan dan seharusnya menjadi faktor penting untuk ditimbang selama menyongsong pilpres mendatang?
Saya tidak mau menyinggung nama dua calon presiden yang saat ini sedang berkompetisi, serta bagaimana hubungan ter-update mereka bersama pasangan hidupnya. Yang jelas, mereka berdua pernah menikah, beristeri dan bahkan juga punya anak.
Mudah-mudahan para pembaca adalah orang-orang yang sedang bersuami atau beristri. Pandangan saya melalui artikel ini cocok dijadikan bahasan bersama, karena saya juga seorang suami dan seorang ayah.
Apakah ada di antara Anda yang pernah menonton sitkom "Suami-suami Takut Istri"? Apakah tayangan tersebut hanya membuat Anda tertawa terbahak-bahak, kemudian lekas pergi berebah untuk istirahat tanpa merasa terusik setelahnya? Atau jangan-jangan ada yang memetik hikmah dari tayangan tersebut?
Dengan berstatus sebagai seorang suami atau isteri tanpa menyandang label orang penting di tengah masyarakat, segala tindak-tanduk seseorang jelas tidak mungkin terpisah dari pengaruh, anjuran dan barangkali sedikit tekanan dari pasangannya. Apalagi jika selanjutnya mendapat status tambahan sebagai seorang presiden. Betapa rumitnya pertimbangan yang diambil sebelum memutuskan sesuatu bagi kepentingan orang banyak.
Ada ungkapan yang mengatakan bahwa di balik seorang suami hebat, ada seorang isteri cerdas. Itu betul. Kemudian, di balik sosok presiden penuh amanah, pasti ada ibu negara yang cinta rakyat. Dan ini seratus persen betul.
Selama lima tahun ke depan, Indonesia diharapkan bisa dipimpin oleh presiden ideal. Dan kita tahu bahwa setiap detik dalam hidupnya pasti selalu diwarnai oleh pengaruh, anjuran dan nasihat isterinya. Oleh karena itu, agar kelak kehidupan berbangsa dan bernegara semakin cerah, Indonesia sangat butuh ibu negara yang baik, penyayang rakyat, serta tidak berniat menjerumuskan sang presiden ke dalam jurang korupsi, kolusi dan nepotisme.
Sila idamkan presidennya dan jangan abai menimbang posisi penting ibu negara.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H