Mohon tunggu...
Tuhan Hantu
Tuhan Hantu Mohon Tunggu... -

biarkan misteri tetap jadi misteri

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Elegi Ibu Pertiwi

21 Agustus 2012   08:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:29 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

elegi ibu pertiwi

media tak henti-hentinya

mendongeng korupsi kemarin

pengamat tak lelah-lelahnya

menganalisa kemungkinan yang mungkin

kampanye tak bosan-bosannya

menawarkan janji surga

ibu pertiwi sesunggukan

dalam tangis terpendam

membangunkan pahlawan

mengadu kemerdekaan

derita tanah air

tumpah darah

terjual murah

ibu pertiwi terbata

mengutuk pendurhaka

ibu pertiwi terluka

diatas pusara pahlawannya

terkenang pekik merdeka

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

pilu

aku dimatikan disini
di tanah airku
aku dilupakan disini
di tumpah darahku
kembalikan surgaku

----------------------------

mereka

hatiku berapi-api
hatiku dibakar
hatiku terbakar
hatiku menyala
hatiku membara
api dibakar berapi-api menyala membara
aku marah
aku marah
aku marah
marah pada mereka yah merekaaa...!!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun