Mohon tunggu...
Muhamad Fawwaz Hibatul Wafi
Muhamad Fawwaz Hibatul Wafi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa KPI

Muhamad Fawwaz Hibatul Wafi, mahasiswa jurusan komunikasi penyiaran islam. “Apapun yang terjadi, selama kamu berpegang teguh kepada Al-Quran dan Sunnah, semua akan baik-baik saja”

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cara Belajar yang Berkesan

19 Mei 2024   08:21 Diperbarui: 19 Mei 2024   08:31 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ARTIKEL TIPS

Belajar adalah hal yang akan dan selalu kita alami dalam hidup ini. Terkadang tanpa harus kita sadari, kita selalu belajar hal-hal baru dalam hal apa saja, kapan saja, dan dimana saja. Meski begitu, terkadang ada kondisi dimana kita bisa merasa kesulitan dalam mempelajari suatu hal, seperti mempelajari hal-hal yang sulit kita kuasai, atau misalkan pada tingkat pendidikan di sekolah, kita menemukan mata pelajaran atau mata perkuliahan yang sulit dipahami. Berikut saya sarankan langkah-langkah mendapatkan pembelajaran yang berkesan dan mampu mengatasi kesulitan dalam pembelajaran.

Pertama, cobalah ingat bahwasanya menuntut ilmu itu ibarat berburu. Ketika kita mendapat sasaran buruan kita, maka kita harus mengikatnya agar tidak lari. Begitu pula ilmu, harus diikat agar tidak lari dan menghilang (lupa). Cara mengikat ilmu adalah dengan menulisnya. Itu yang Imam Syafi'i sampaikan. Ilmu adalah milik setiap orang yang menulisnya. Tulislah hal sesepele apapun yang keluar dari mulut gurumu. Ketahuilah, selama kamu mengingat apa yang gurumu ucapkan, lalu kamu mampu menyalinnya dalam bukumu, sementara teman-temanmu melupakannya, maka itu adalah ilmu yang datangnya hanya kepadamu. Hanya kamulah yang bisa memanfaatkan apa yang kamu tulis hari ini dimasa depan. Hanya kamulah yang akan merasa tertolong suatu hari nanti dengan apa yang kamu tuliskan hari ini. Sementara teman-temanmu malah melupakannya.

Boleh kita ingat juga, bahwa sekelas Imam Syafi'i pun masih menulis. Begitu juga para imam yang lainnya. Maka usahakanlah untuk menulis setiap pembelajaran yang kita terima dan hal-hal baru yang kita temui.

Kedua, ingatlah bahwa ilmu adalah tamu. Apabila kita punya tamu, lalu kita sambut mereka dengan baik bahkan seistimewa mungkin, maka tamu tersebut akan betah dan menetap lama ditempat kita. Sebaliknya bila ternyata kita tidak mau memuliakan, mengistimewakan, atau kurang dalam menjamu tamu kita, maka tamu tersebut tidak akan betah ditempat kita dan ingin segara pulang. Begitu pula dengan ilmu, agar ilmu yang kita dapatkan terus bertahan dalam ingatan kita, maka kita harus mengistimewakan ilmu tersebut. Misalkan, kita menjamu guru kita dengan air minum yang kualitasnya bagus. Kita juga sangat bisa menerapkan adab-adab menuntut ilmu seperti berpakaian rapih, berbadan bersih, memakai wewangian, dan lain-lain ketika hendak memulai pembelajaran.

Ketiga, mari tunjukkanlah rasa ketertarikanmu kepada ilmu tersebut. Misalnya, kamu duduk dibarisan depan kelasmu, lebih bagus lagi bila kamu duduk langsung dikursi yang berhadapan dan berdekatan dengan meja gurumu. Ini adalah sikap yang menunjukkan kamu serius dan berharap agar kamu mendapatkan ilmu tersebut. Walaupun kamu takut untuk ditanya, takut untuk ditunjuk kedepan, atau dibentak oleh gurumu karena kamu tidak bisa paham pelajaran, berusahalah dan bertekadlah untuk duduk dibarisan depan. Dengan pengorbanan yang tidak diketahui teman-teman kamu, kamu telah menarik llmu sebanyak yang kamu mau selama kamu duduk dibarisan depan.

Keempat, bertanyalah bila kamu tidak mengerti. Terkadang banyak bertanya dianggap berisik, cerewet, sok ingin tau, dan sok cari perhatian. Tidak apa, bertanyalah bila kamu memang tidak mengerti. Kamu punya hak untuk bertanya selama pertanyaanya memang tidak menimbulkan masalah. Kamu punya hak untuk bertanya didalam kelas, selama jam pelajaran masih ada. Namun bila jam pelajaran sudah habis, simpan dan tulis pertanyaanmu dibukumu lalu sampaikan pertanyaan itu kepada gurumu diluar kelas, atau dipertemuan berikutnya. Semakin banyak kamu bertanya, semakin membuktikan bahwa otakmu bekerja. Semakin banyak otak bekerja, maka kamu akan semakin bersemangat mempelajari hal-hal baru.

Kelima, ingatlah untuk selalu mengutamakan rasa nyaman ketika belajar. Bila kamu merasa tidak dekat dan akrab dengan teman-teman kelasmu, sangat-sangat setidaknya, tolong jangan benci dan kesal dengan mereka, cukup abaikan mereka. Bila kamu merasa benci atau kesal maka kamu akan kesulitan fokus belajar didekat mereka. Namun bila kamu mampu, rubahlah suasana kelas dan teman-temanmu menjadi suasana yang nyaman bagimu.

Keenam, berbuat dan bersikap baiklah kepada gurumu. Turuti perintahnya selama dalam hal-hal baik. bila kamu menemukan guru yang cuek atau selalu marah kepadamu dan teman-temanmu, atau tidak pandai dalam mengajar, atau selalu memberikan banyak tugas, atau memiliki kekurangan, tetaplah baik kepada gurumu. Bila seluruh teman-temanmu mengejek gurumu, cukuplah diam dan jangan sekali-kali membuka mulutmu untuk ikut mengejeknya. Ejekan seorang murid akan memustahilkan ilmu datang kepada murid tersebut.

Ketujuh, Mari baca kembali materi pembelajaranmu setelah pulang dari sekolah atau dari kampus. Membaca kembali materi yang baru saja kau pelajari sangat membantumu memiliki ingatan pembelajaran yang berkesan. Bacalah secara ringkas sambil membayangkan ketika gurumu menjelaskan materi tersebut dikelas.

Kedelapan, bukalah harimu dengan pikiran yang baik. Mintalah kepada Allah agar Allah memberimu keselamatan dalam perjalanan ke sekolah. Bacalah doa dan yel-yel penyemangat dalam langkah pertamamu menuju sekolah atau kampus.

Allahumma inni as aluka 'ilman naafii'aan, wa rizqan thayyiban, wa 'amalam mutaqabbalan (yaa Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan juga amal-amal yang diterima).

Allahumma inni a'uudzubika minal 'ilmi laa yanfa', wa min qolbin laa yakhsaa', wamin nafsin laa tasyba', wa min da'watil laa yustajaabu laha (yaa Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyuk, dari nafsu yang tidak pernah merasa kenyang, dan dari doa yang tidak Engkau kabulkan).

Roobbisyrohlii shodri, wa yassirlii amrii, wahlul 'uqdatam millisaani yafqohu qouli (Yaa Rabb, lapangkanlah dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku agar mereka mengerti perkataanku).

Delapan cara diatas adalah saran untuk membantumu merasa nyaman dan berkesan dalam belajar. Lakukanlah cara-cara tersebut disaat kamu ingin mulai belajar. Pelajarilah hal-hal baru sebanyak mungkin selama hidupmu, karena hal-hal yang kamu pelajari hari ini, nantinya akan menjadi perhiasanmu dan kehormatanmu dimasa depan.

Masih banyak cara dan tahapan yang bisa membantumu memiliki proses belajar yang berkesan. Kamu bisa mempelajarinya dari buku-buku berkaitan. Kamu juga bisa meminta saran kepada orang-orang hebat yang kamu temui bagaimana cara mereka belajar. Tapi yang paling penting adalah jadilah orang yang selalu bersikap baik dan melakukan perbuatan-perbuatan baik. Karena satu perbuatan baik akan mengantarkan perbuatan baik lainnya. Satu perbuatan baik akan membuka gerbang perbuatan baik lainnya. Bisa saja diantaranya adalah kemudahan belajar yang Allah berikan kepadamu karena kamu selalu berbuat baik.

Ingatlah bahwa Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang berilmu kebeberapa derajat. Mintalah kepada Allah agar kamu selalu mendapat hal-hal baik dalam hidupmu. Sekalipun kau mendapat hal buruk atau hal sulit bagimu, tetaplah tersenyum dan berbaik sangka kepada Allah. Bila kamu mampu bersabar, kamu akan mengetahui bahwa selalu ada hikmah dibalik setiap bencana yang kamu alami. Semoga bermanfaat.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun