Mohon tunggu...
Tarisa Az Zahra
Tarisa Az Zahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia 2022

Pendidikan adalah cara saya untuk bisa menutupi kelemahan dan akan menyelimutinya dengan kesukesan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Revolusi Perilaku Aksi: Peran Vital Manajemen Aksi yang Kolaboratif dan Positif bagi Mahasiswa

17 Juli 2023   10:08 Diperbarui: 17 Juli 2023   18:44 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.canva.com/

Tindakan anarkis dalam aksi demo dapat mengancam keamanan dan kesejahteraan peserta protes, masyarakat umum, dan petugas keamanan. Aksi kekerasan atau destruktif dapat mengarah pada kerusuhan, cedera, dan kerusakan properti. Dengan menjaga sikap yang positif, mahasiswa memprioritaskan keselamatan dan kesejahteraan semua pihak yang terlibat dalam protes, serta memastikan pesan mereka disampaikan dengan cara yang damai dan efektif.

Sikap positif dan non-anarkis membantu meningkatkan pengaruh dan efektivitas aksi demo. Dengan menyuarakan pendapat mereka secara damai, mahasiswa dapat menarik perhatian publik dan media yang lebih luas. Ini memberi mereka platform untuk menyampaikan pesan mereka dengan jelas dan mempengaruhi opini publik serta pembuat kebijakan. Tindakan anarkis dapat mengalihkan fokus dari pesan yang ingin disampaikan dan mengurangi efektivitas protes.

Aksi demo yang anarkis melibatkan pelanggaran hukum dan etika. Mahasiswa, sebagai agen perubahan sosial, harus tetap mematuhi hukum dan prinsip-prinsip etika. Mereka harus menggunakan saluran yang sah dan bertanggung jawab untuk menyampaikan aspirasi mereka. Dengan mematuhi hukum dan menjaga sikap yang positif, mahasiswa dapat menjaga integritas gerakan mereka dan mendorong perubahan melalui cara yang sah dan bermartabat.

Aksi demo yang positif dan tidak anarkis lebih mungkin mendapatkan dukungan dan simpati dari masyarakat. Tindakan anarkis dapat menciptakan kesan negatif tentang gerakan tersebut dan mengurangi simpati publik. Dalam aksi demo, penting bagi mahasiswa untuk membangun hubungan yang baik dengan masyarakat umum, menjelaskan tuntutan mereka secara terbuka, dan memperoleh dukungan mereka. Dengan demikian, mereka dapat mempengaruhi opini publik dan menciptakan perubahan yang diinginkan. Dalam rangka mencapai tujuan protes mereka dengan cara yang efektif, mahasiswa perlu menjaga sikap yang positif dan tidak bertindak secara anarkis. Sikap ini membantu membangun dukungan publik, memelihara keamanan, menjaga integritas gerakan, dan meningkatkan pengaruh mereka dalam perubahan sosial yang diinginkan.

Selain itu, manajemen aksi yang kolaboratif dan positif memungkinkan mahasiswa untuk mengelola energi mereka secara efektif. Mereka dapat mengidentifikasi dan fokus pada tugas-tugas yang paling penting dan mendesak, serta membagi pekerjaan dengan bijaksana di antara anggota kelompok. Dengan melakukan hal ini, mereka dapat menjaga produktivitas mereka dan menghindari kelelahan yang berlebihan saat berada di jalan.

Selanjutnya, manajemen aksi yang kolaboratif dan positif memungkinkan mahasiswa untuk mengelola sumber daya mereka dengan bijaksana. Mereka dapat memanfaatkan fasilitas universitas, perpustakaan, dan teknologi yang tersedia untuk membantu mereka mencapai tujuan akademik mereka. Selain itu, dengan berkolaborasi dengan sesama mahasiswa, mereka dapat memanfaatkan pengetahuan, pengalaman, dan keahlian yang berbeda untuk mencapai hasil yang lebih baik.

Mahasiswa seringkali dihadapkan pada tuntutan akademik dan non-akademik yang tinggi. Mereka harus mampu mengatur waktu mereka dengan bijaksana agar dapat menyeimbangkan antara tugas kuliah, organisasi kemahasiswaan, serta kegiatan sosial lainnya. Dalam hal ini, manajemen aksi yang kolaboratif memungkinkan mahasiswa untuk bekerja sama dengan teman sekelas, sekampus atau rekan organisasi guna membagi beban kerja dan saling membantu.

Selain kolaborasi, manajemen aksi yang positif juga penting bagi mahasiswa. Dengan memiliki sikap positif terhadap setiap tugas atau tantangan yang dihadapi, mahasiswa akan lebih termotivasi untuk mencapai hasil terbaik. Mereka akan melihat setiap kesempatan sebagai peluang untuk belajar dan berkembang. Dalam lingkungan yang kompetitif dan penuh tekanan, sikap positif membantu mahasiswa menghadapi hambatan dengan ketenangan dan optimisme. Lebih lanjut, sikap positif juga dapat mempengaruhi lingkungan sekitar menjadi lebih harmonis dan mendukung perkembangan pribadi serta akademik mahasiswa. Ketika mahasiswa menghadapi tantangan, sikap positif mereka dapat memotivasi orang lain di sekitar mereka. Ini menciptakan iklim yang kondusif untuk belajar dan bekerja sama, di mana semua pihak merasa didukung dan termotivasi untuk mencapai tujuan bersama.

Manajemen aksi ini jika ditarik pada jangkauan yang luas tidak hanya berfokus pada bagaimana aksi mahasiswa untuk menyuarakan pendapatnya dan suara rakyat, tetapi bisa aksi kaitannya dengan pengabdian pada masyarakat. Seperti halnya, dalam suasana bencana alam yang melanda Indonesia, sekelompok mahasiswa dengan cepat merespons dan memanfaatkan manajemen aksi yang kolaboratif dan positif untuk membantu masyarakat terdampak. Mereka mendirikan posko pengungsian, mengatur distribusi bantuan, dan bekerja sama dengan organisasi lokal untuk memberikan dukungan yang diperlukan. Dengan berkolaborasi, mereka dapat memaksimalkan sumber daya yang ada, menyediakan pelayanan yang efektif, dan memberikan harapan bagi mereka yang terkena dampak. Melalui manajemen aksi yang kolaboratif dan positif, mahasiswa membuktikan pentingnya kerjasama dalam menghadapi situasi darurat dan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan masyarakat.

Dalam kesimpulannya, manajemen aksi yang kolaboratif dan positif sangat penting bagi mahasiswa. Kemampuan untuk mengatur waktu dan sumber daya dengan baik serta bekerja sama dengan orang lain akan membantu mereka mencapai tujuan yang diinginkan. Mahasiswa perlu memahami bahwa mereka tidak harus menjalani perjalanan akademik dan pengembangan pribadi mereka sendirian. Dengan bekerja sama secara kolaboratif, mereka dapat memanfaatkan keahlian dan pengalaman orang lain untuk mencapai hasil yang lebih baik. Selain itu, kolaborasi juga membantu mereka membagi beban kerja dan mengatasi tantangan dengan lebih efektif.

Selain kemampuan kolaborasi, sikap positif juga penting dalam manajemen aksi mahasiswa. Dalam menghadapi tuntutan akademik yang tinggi dan tekanan sosial, memiliki sikap positif dapat meningkatkan produktivitas dan motivasi mereka. Sikap positif memungkinkan mereka melihat setiap tantangan sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang, serta mempertahankan semangat dalam menghadapi rintangan. Selain itu, sikap positif juga berdampak pada lingkungan sekitar, menciptakan atmosfer yang positif dan mendukung perkembangan kolektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun