Mohon tunggu...
Aditya Arta
Aditya Arta Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perkelahian Antar Remaja

3 September 2017   09:16 Diperbarui: 3 September 2017   09:25 10855
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Perkelahian kelompok antar pelajar atau remaja adalah suatu bentuk tindakan kekerasan atau agresi yang di lakukan oleh suatu kelompok remaja dengan kelompok remaja yang lain dimana mereka berusaha untuk menyingkirkan pihak lawan dengan menghancurkan atau membuat mereka tidak berdaya. Mengenai perkelahian antarpelajar tingkat SMA/SLTA yang akibatnya tidak hanya mengganggu bagi keamanan dan ketertiban umum melainkan juga membahayakan bagi pelajar itu sendiri.

Dalam perkelahian antar pelajar, banyak anak remaja yang ikut mengambil bagian dalam aksi-aksi perkelahian beramai-ramai antar kelompok atau geng dan antar sekolah. Perkelahian kelompok antar remaja ini merupakan cermin secara mini perilaku masa remaja saat ini disamping mencerminkan peningkatan ambisi dan pelampiasan rekasi frustasi negative, sebab mereka merasa marah, tertekan, dan dihalang-halangi oleh masyarakat dalam memainkan peran social. Biasanya perilaku mereka juga di dorong oleh kompensasi pembalasan terhadap perasaan-perasaan inferior/min-pleks, untuk kemudian di tebus dalam bentuk tingkah laku "melambung dan ngejago" guna mendapatkan perlakuan lebih terhadapnya.

Tingkah laku kriminal yang terjadi pada remaja pada umumnya merupakan kegagalan sistem kontrol diri terhadap implus-implus yang kuat dan dorongan-dorongan instinktif. Dengan adanya implus-implus yang kuat, dorongan primitive serta sentiment-sentimen hebat, kemudian mereka salurkan lewat perbuatan kejahatan, kekerasan dan agresi. Yang mereka anggap memiliki nilai-nilai yang tinggi. Maka dari itu mereka merasa perlu memamerkan energy dan semangat hidup mereka dalam wujud aksi bersama seperti perkelahian antar kelompok atau tawuran.

Adanya perasaan senasib dan sepenanggungan antara para remaja yang kurang kasih sayang dan tidak mendapatkan perhatian yang cukup dari orang tua serta dari luar yang kemudian terasa tersisih dari masyarakat, mereka akan merasa lebih berarti bila berada di tengah kelompoknya. Remaja yang merasa bingung, kesepian, sengsara, dan tertekan batinnya karena merasa selalu dihambat dan di haling-halangi keinginannya untuk memainkan peran social dan ditolak oleh masyarakat memilih untuk bergerombol dengan remaja lain yang senasib dengannya, kemudian mereka mencari dukungan moril guna memainkan peran social yang berarti, dan memainkan peran social yang berarti dan melakukan kegiatan yang spektakuler bersama-sama.

 Karena itulah gerombolan atau kumpulan remaja tersebut senang berkelahi, atau melakukan tawuran antar kelompok supaya lebih nampak dan untuk menonjolkan ego mereka.

Dengan demikian, Perkelahian kelompok antar remaja ini merupakan perilaku yang menyimpang dan melanggar norma yang ada dalam masyarakat. Perkelahian kelompok antar remaja ini menimbulkan berbagai dampak negative baik bagi para remaja yang terlibat dalam perkelahian tersebut maupun masyarakat.  Oleh karena itu, perlu adanya kepedulian dari pihak keluarga, sekolah, maupun masyarakat untuk menanggulangi perkelian kelompok antar remaja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun