Mohon tunggu...
Choiru Nisa'
Choiru Nisa' Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Brexit dan Pengaruhnya pada Ekonomi Islam

8 Desember 2016   05:36 Diperbarui: 8 Desember 2016   06:46 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Oleh: Choiru Ummatin Nisa' (931325514)

Latar Belakang

Belakangan ini fokus dunia tertuju dengan adanya Brexit (Britain Exit), dimana Inggris Raya keluar dari Uni Eropa. Sebenarnya isu mengenai Brexit ini sudah lama muncul. Seperti pada tahun 1975, Inggris pernah mengadakan referendum apakah akan keluar sebagai anggota Uni Eropa atau tetap di dalam Uni Eropa. Dan pada waktu itu diputuskan Inggris tetap berada di dalam Uni Eropa. Sampai pada akhirnya berdasarkan hasil referendum yang digelar pada 23 Juni 2016 lalu di Inggris menunjukkan 51,98% rakyat memilih keluar dari Uni Eropa, sedangkan sisanya 48,11% yang memilih tetap.

Brexit disebabkan beberapa faktor diantaranya adalah adanya sekelompok golongan yang merasa bahwa sejak tahun 1975 tersebut, Uni Eropa semakin mengontrol kehidupan sehari-hari mereka. Selain itu, sebagian rakyat Inggris merasa bahwa Inggris terbebani oleh Uni Eropa, dimana Uni Eropa membuat peraturan yang dinilai banyak membatasi bisnis di Inggris. Brexit sendiri memiliki dampak yang lumayan mengkhawatirkan pada perekonomian dunia, terutama bagi negara yang berada di kawasan Eropa. Lantas, adakah pengaruh dari Brexit terhadap ekonomi islam? Sertabagaimana pengaruhnya dalam perekonomian di Indonesia?.

Pengantar mengenai Brexit

Brexit adalah kependekan dari Britain Exit, dimana Inggris Raya melepaskan diri dari wilayah regionalnya yaitu Uni Eropa. Hal ini berdasarkan hasil refredum yang dilakukan jutaan warga Inggris pada tanggal 23 Juni 2016 yang menunjukkan bahwa sebanyak 17.410.742 pemilik suara (51,98%) setuju Inggris keluar dari Uni Eropa, melawan 16.141.241 pemilik suara (48,11%) yang menolak. Refredum ini terlaksana karena janji dari Perdana Menteri David Cameron, bahwa ia akan mengadakan referendum jika berhasil memenangkan pemilihan umum 2015.

Dampaknya pada Ekonomi Islam

Brexit dinilai membawa efek negatif bagi industri jasa keuangan Islam di Inggris. Dapat diketahui bahwa Inggris menguasai pangsa pasar keuangan global mencapai 20%. Dengan keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit) akan sangat berpengaruh pada pasar keuangan dikawasan Benua Biru. Hal ini dinilai bisa pula memengaruhi keuangan Islam yang memanfaatkan Inggris sebagai pintu masuk zona Eropa. Selain karena Inggris merupakan negara barat paling maju pada sektor keuangan syariah. Ada beberapa pengusaha muslim di Timur Tengah yang menempatkan dananya dalam bentuk investasi keuangan syariah di Inggris. hal inilah yang mungkin akan terkena gejolak. Belum lagi, para pekerja industri jasa keuangan Islam bisa terpengaruh Brexit dengan kehilangan pekerjaan atau berpindah ke lembaga keuangan lain di Eropa yang mencari SDM keuangan Islam. Akan tetapi menurut Irfan Syauqi Beik, beliau memprediksi bahwa secara umum industri keuangan syariah global tidak terlalu berguncang.

Dampaknya Pada Indonesia

Brexit akan mempengaruhi perekonomian secara global, tak terkecuali Indonesia. Terutama pada arus investasi di Indonesia yang datang dari Inggris. Namun dampak tersebut tidak terlalu signifikan dan hanya bersifat jangka pendek saja. Walaupun pasar modal Indonesia mesih didominasi asing, namun Indonesia sendiri lebih banyak berinteraksi dengan negara-negara dikawasan Asia dari pada dengan negara-negara di kawasan Eropa.

Brexit dan Pandangan Islam

Inggris masuk dalam Masyarakat Ekonomi Eropa dengan tujuan MEE yaitu untuk membangun kembali tatanan ekonomi yang hancur berantakan akibat perang. Namun pada perjalananya Inggris sering kali bertentangan dengan Uni Eropa. Dalam islam permasalahan tersebut dapat diatasi dengan menerapkan tipe organisasi bisnis dalam islam, yang salah satunya memuat hak dari para rekan, baik hak secara langsung ataupun tidak langsung. Selain itu terdapat empat nilai utama yang bisa ditarik dari ekonomi islam untuk Inggris, diantaranya adalah:

  1. Peranan positif dari negara, sebagai regulator yang mampu memastikan kegiatan ekonomi berjalan dengan baik sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan oleh orang lain.
  2. Batasan moral atas kebebasan yang dimiliki, sehingga dalam setiap melakukan aktivitas mampu memikirkan dampaknya bagi orang lain.
  3. Kesetaraan kewajiban dan hak, hal ini menyeimbangkan antara hak yang diterima dan kewajiban yang harus dilaksanakan.
  4. Usaha selalu bermusyawarah dan bekerja sama.

Selain itu Pasca Brexit menurut politisi Inggris, Baroness Sayeeda Warsi. Ia mengatakan Inggris harus menjadi bagian dari komunitas global untuk menumbuhkan industri keuangan Islam, yaitu dengan meningkatkan inovasi produk pelayanan jasa yang awalnya masih kurang. Semua itu dilakukan supaya keuangan syariah di Inggris tidak hanya terdepan dalam penerapan konsep saja, akan tetapi juga memiliki produk-produk dan pelayanan jasa yang lebih baik pula.

Kesimpulan

Brexit adalah keadaan dimana Inggris keluar dari Uni Eropana. Brexit sendiri tidak terlalu berdampak pada ekonomi islam secara global, akan tetapi berpengaruh cukup signifikan pada keuangan islam di Inggris, dan dampaknya bagi Indonesiapun juga tidak terlalu signifikan. Adapun solusi islam mengenai pasca refredum Brexit adalah dengan meningkatkan keuangan syariahnya pada inovasi produksi dan pelayanan, selain itu juga dengan menerapkan 4 nilai utama ekonomi islam.

Daftar Pustaka

Anonim. “Isu Brexit Tegaskan Kekuatan Ekonomi Syariah di Inggris Terhadap Dunia Internasional”. Go Muslim:http://www.gomuslim.co.id/read/news/2016/06/20/698/ isu-brexit-tegaskan-kekuatan-ekonomi-syariah-di-inggris-terhadap-dunia-internasional.html. 20 Juni 2016. Diakses 5 Desember 2016.

Jaramaya,Rizki. “Inggris Harus Berperan Memajukan Keuangan Islam Global”. Republika:http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/syariah-ekonomi/16/11/06/og7ey8301-inggris-harus-berperan-memajukan-keuangan-islam-global. 06 November 2016. Diakses 7 Desember 2016.

Mahaka Group. “Brexit Bisa Pengaruhi Keuangan Islam Global”. Republika:http://www. republika.co.id/berita/koran/halaman-1/16/06/24/o99nk932-brexit-bisa-pengaruhi-keuangan-islam-global. 24 June 2016. Diakses 7 Desember 2016.

May, Ellen. “Apakah Itu Brexit? Apa Dampaknya ke Indonesia?”. Detik Finance:https://finance.detik.com/market-research/3240174/apakah-itu-brexit-apa-dampaknya-ke-indonesia. 23 Jun 2016. Diakses 5 Desember 2016.

Pratiwi,Fuji. “Brexit Bisa Pengaruhi Keuangan Islam Global”.Republika: http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/syariah-ekonomi/16/06/24/o991tc383-brexit-bakal-pengaruhi-keuangan-islam-global. 24 Juni 2016. Diakses 7 Desember 2016.

Putera,Gilang.“Hal-Hal yang Perlu Kalian Ketahui Soal Brexit”.Bentara.com:http://www.bentaran.com/2316/hal-hal-yang-perlu-kalian-ketahui-soal-brexit.28 Juni 2016. Diakses 5 Desember 2016.

Qahaf,Mundzir. Manajemen Wakaf Produktif.Jakarta:Khalifa, 2004.

Risnandar,Cecep.“Brexit, apa dan mengapa?”.Jurnal Bumi:https://jurnalbumi.com/b log/brexit-apa-dan-mengapa/  29 Juni 2016.Diakses 6 Desember 2016.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun