Mohon tunggu...
Tukhfatul Maftuchah
Tukhfatul Maftuchah Mohon Tunggu... Guru - Guru PAI

In ahsantum ahsantum li anfusikum 😊 Selagi bisa berbuat kebaikan, maka lakukan. .

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gerimis Senja

27 April 2023   21:07 Diperbarui: 27 April 2023   21:03 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam gerimis yang rintikannya jatuh di pelataran waktu

Menyiram sekuntum harapan seorang gadis bermata biru

Sedari tadi dia duduk membisu, tanpa kata tanpa suara

Hanya ada pena dan selembar kertas menemaninya

Tak ada gurat senyum atau pun tawa bahagia 

Yah, yang ku tahu dia sedang menanti lelaki yang dicintainya

Air mata seketika jatuh membasahi dan membentuk sungai kecil di pipinya 

Dan tanpa sadar air matanya menyatu dengan gerimis senja

Sesosok lelaki datang kemudian menghampirinya

Lelaki itu datang dengan segenggam air mata, menawarkannya kepada gadis bermata biru yang juga berhias air mata

"Kisah kita sampai di sini saja, kita tahu ini berat  tetapi ada hati yang harus kita jaga" kata lelaki yang menawarkan segenggam air mata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun