Dalam gerimis yang rintikannya jatuh di pelataran waktu
Menyiram sekuntum harapan seorang gadis bermata biru
Sedari tadi dia duduk membisu, tanpa kata tanpa suara
Hanya ada pena dan selembar kertas menemaninya
Tak ada gurat senyum atau pun tawa bahagiaÂ
Yah, yang ku tahu dia sedang menanti lelaki yang dicintainya
Air mata seketika jatuh membasahi dan membentuk sungai kecil di pipinyaÂ
Dan tanpa sadar air matanya menyatu dengan gerimis senja
Sesosok lelaki datang kemudian menghampirinya
Lelaki itu datang dengan segenggam air mata, menawarkannya kepada gadis bermata biru yang juga berhias air mata
"Kisah kita sampai di sini saja, kita tahu ini berat  tetapi ada hati yang harus kita jaga" kata lelaki yang menawarkan segenggam air mata