Selepas senja itu, harum tubuhmu masih melekat dalam ingatanku
Gurat senyummu pun selalu terukir jelas di pelipis waktu
Di penghujung Oktober, aku menantimu
"Waktu yang akan mempertemukan kita lagi", katamu dengan sesekali menyeka air mata yang jatuh di pipiku
Hatiku kelu, bagaimana bisa aku menahan rindu
Sedang tanpamu apalah aku
Di penghujung Oktober, aku menantimu
Masih saja menunggumu kembali mengukir kisah yang telah lalu
Yah, mungkin kau anggap kisah kita telah berlalu
Tapi akankah kau tahu setiap detik kisah itu aku ramu agar tidak beku?Â
Di penghujung Oktober, aku menantimu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!