Kemampuan manusiadalam mengenali jenis-jenis objek yang familiar atau tak asing bagi kita adalah suatu karakteristik yang mengagumkan yang dimiliki oleh manusia.Seperti halnya pengenalan pola.
Pengenalan pola merupakan kajian utama mengenai bagaimana orang mengidentifikasi objek-objek yang ada dilingkungannya. Pengenalan pola juga dapat dikatakan sebagai kecepatan persepsi pada saat sebuah stimulus diidentifikasi.Pengenalan pola dan kemampuan mengenali objek adalah sebuah kemampuan kognitif yang pada umumnya manusia melaksanakannya dengan mulus, cepat, dan tanpa banyak usaha.
Dalam pengenalan pola terdapat Teori persepsi konstruktif (constructive perception), menyatakan bahwa manusia “mengkonstruksi” persepsi dengan secara aktif memilih stimuli dan menggabungkan sensasi dengan memori.Dan Teori persepsi langsung (direct perception), yaitu bahwa persepsi terbentuk dari perolehan informasi secara langsung dari lingkungan.
Kemampuan kita untuk mengenali pola akan terlihat mengesankan jika kita berhenti untuk menyadari seberapa banyak variasi yang ada pada contoh yang berda-beda dari pola yang sama. misalnya, tiap huruf alfabet merupakan salah satu contoh pola.
Kemudian ada teori Gestalt. Secara singkat Gestalt adalah sesuatu yang hampir berdekatan memiliki anggapan yang mirip. Didalam Gestalt terdapat closure, yaitu sesuatu yang bertutupan cenderung dipersepsikan sama. proximity, yaitu sesuatu yang berdekatan cenderung sama. similarity, yaitu menghilangkan sesuatu yang tidak penting.
Kemudian ada pemrosesan bottom up, yaitu proses pengenalan yang diawali dengan mengidentifikasi terhadap bagian-bagian spesifik dari suatu pola, yang menjadi dasar dari pengenalan pola secara keseluruhan. Selain bottom up, ada juga pemrosesan top-down, yaitu pemrosesan pengenalan yang diawali dengan suatu hipotesis mengenai identitas suatu pola, yang dilanjutkan dengan pengenalan terhadap bagian-bagian tersebut, berdasarkan asumsi/pendapat yang telah dibuat sebelumnya.
Pencocokan template adalah sebuah teori mula-mula tentang cara otak mengenali pola dan objek disebut teori pencocokan template (template matching).Template : bentuk dasarSebuah template, dalam konteks pengenalan pola pada manusia, merujuk pada suatu konstruk internal yang, ketika disesuaikan atau dicocokkan dengan stimuli sensorik, menyebabkan terjadinya pengenalan terhadap objek.
Analisis Fitur adalah sebuah pendekatan terhadap problem bagaimana kita menyaring informasi dari stimuli rumit disebut pendekatan analisis ftur (feature analysis). Teori ini menyatakan bahwa pengenalan objek merupakan pemrosesan informasi tingkat tinggi yang didahului oleh pengidentifkasian stimuli kompleks yang masuk ke retina sesuai dengan ftur-ftur yang lebih sederhana.
Sedangkan pencocokan protype berupa Sebuah pola yang diindera selanjutnya akan dibandingkan dengan prototipe dalam memori, dan jika terdapat kesamaan antara keduanya, pola tersebut akan dikenali.
Pada Pengenalan pola pada pakar, Chase dan Simon (1973, 1973) mempelajari problem ini dengan menganalisis pola rumit yang dihasilkan oleh buah-buah catur di atas sebuah papan catur. Selain itu, para peneliti juga menganalisis perbedaan antara maestro catur dengan para pemain catur amatir. Dalam studi tersebut, pola tersusun dari kumpulan sejumlah objek (jadi bukan fitur-ftur yang membentuk objek). Secara intuitif, kita mengetahui bahwa perbedaan kognitif antara seorang maestro catur dengan seorang pemain amatir terletak pada seberapa banyak langkah yang dapat direncanakan seorang maestro dibandingkan seorang pemain catur amatir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H