Kau yang pernah tenggelam dalam rasa, kini kau pergi tinggal asa, wajahmu kini tinggal memori ingatan, semakin bumi menua, dirimu semakin tak terlihat di mataku..
Melihatmu dilayar story, mengenang senyummu dibalik layar kaca, dirimu begitu dekat dalam ingatan, atas luka yang kau berikan, tenanglah berbahagialah aku baik-baik saja dan dirimu bahagia..
Aku kini hanya bisa menginspirasimu dalam andai, berjalan denganmu dalam mimpi, tanpa menyentuh ku tengguk kopi pahit, sebelum menjemputmu dalam mimpiku, dengan mengharap menjadi nyata..
Kau yang kini memilih pergi, aku ingin mengenang, dalam sebuah bait kata yang menyimpulkan kita pernah ada, sebelum kita mati tergerus waaktu, aku hanya bisa mengucap salam terakhirku..
Untuk kita dan untuknya yang telah menjagamu setelahku..
Bumi Bandung, Desember 2019Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H