Mohon tunggu...
Tubagus Riki Fariki
Tubagus Riki Fariki Mohon Tunggu... Bankir - Karyawan BUMD

Mahasiswa telat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tenang Saja, Kami yang Akan Membereskannya

25 Desember 2023   21:00 Diperbarui: 25 Desember 2023   21:05 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sedangkan PIC dari kantor saya menggunakan jenis kepemimpinan otoriter karena merasa bahwa sebagai pengguna jasa berhak untuk mendapatkan pelayanan yang terbaik dan jika tidak maka dapat mengganti perusahaan penyedia jasa tenaga outsourcing.

Menurutnya bekerja di kantor bank tersebut terasa nyaman dan tidak merasa stress karena tidak ada tuntutan yang cukup berat baik dari perusahaannya maupun dari kantor bank tersebut serta lingkungan sosaial yang penuh kekeluargaan baik sesama petugas Cleaning Service dari perusahaanya maupun dari perusahaan lainnya serta dengan karyawan bank tersebut. Menurutnya tidak ada tekanan dari pimpinannya kecuali jika terdapat keluhan dari pihak kantorbank yang disampaikan ke perusahaannya, namun hal itu hampir tidak pernah ada. 

Dia tidak merasakan beban kerja yang berat, hanya berupa rutinitas harian yang selalu sama, kecuali jika ada salah satu karyawan yang meminta tolong pada salah satu dari mereka untuk membelikan sesuatu yang jauh dari lokasi kantor sehingga dia harus mengerjakan tugas rutinitas dari petugas cleaning Service yang dimintai tolong tersebut. Dengan kondisi tersebut maka Acim dan teman-teman petugas cleaning service lainnya, tidak pernah melakukan sabotase dalam bentuk apapun.

Para atasannya menilai kinerjanya dan juga teman-temannya sesama petugas cleaning service cukup baik, terbukti bahwa dia dan mayoritas temannya bisa bertahan di kantor bank tersebut selama belasan tahun. Entah sudah berapa kali berganti atasan, baik dari pihak perusahaannya maupun dari bagian kerumahtanggaan, namun mereka tetap dipertahankan untuk tetap bekerja sebagai petugas cleaning service di sini. Menurutnya  tuntutan kinerja yang dia rasakan biasa saja, tidak ada tantangan karena hanya berupa rutinitas harian saja. 

Kinerja yang diminta oleh atasan dan perusahaannya hanyalah bekerja sebaik-baiknya sehingga tidak ada keluhan. Hal ini dikarenakan tupoksi meraka hanya berupa aktifitas harian yang mereka lakukan dan tidak pernah berubah, tidak ada tekanan yang berarti, baik dari perusahaanya maupun dari pengguna jasa serta lingkungan sosial yang penuh kekeluargaan sehingga dapat membantu mereka dalam menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan saling menggantikan sehingga penilaian dari atasannya tidak ada pekerjaan yang tidak terselesaikan dan meminimalisasi keluhan.

Dalam perusahaannya tidak ada kepastian karir, berdasarkan pengalamannya dan teman-temannya yang sudah lebih lama , tidak pernah ada petugas cleaning service yang ditarik menjadi karyawan administrasi dan diangkat menjadi karyawan tetap, walaupun kinerjanya selalu baik. Atas penilaian kinerja pun tidak dilakukan secara tetulis dan mereka tidak pernah disampaikan adanya kemungkinan untuk meniti karir di perusahaannya. Oleh karenanya mereka merasa tidak perlu meningkatkan kompetensi yang terkait dengan pekerjaan mereka saat ini. Perusahaan mereka pun tidak berupaya untuk mengembangkan kompetensi mereka, terbukti tidak pernah dilakukannya pendidikan dan latihan, dan tidak ada kompetisi seperti pemilihan pegawai teladan dan lain sebagainya.

Seperti yang dipaparkan sebelumnya, Acim telah berganti 3 perusahaan penyedia jasa tenaga outsourcing, yang biasanya pergantian tersebut seiring dengan adanya perubahan Direksi dan/atau pergantian kepala Divisi Operasional di kantor bank tersebut. Acim juga tidak mengetahui apakah perusahaan yang sebelumnya masih berdiri atau tidak. 

Menurutnya, kemungkinan strategi yang digunakan oleh perusahaannya agar tetap digunakan sebagai perusahaan penyedia jasa outsourcing di kantor bank tersebut adalah dengan menjaga hubungan baik dengan Direksi dan Kepala Divisi Operasionalnya, dan mengikuti permintaan dari pihak pengguna jasa untuk melakukan efisiensi yang berujung pada tidak adanya kenaikan upah atau pengurangan uang lembur bagi mereka. 

Pernah terjadi, walaupun tidak ada pergantian Direksi atau Kepala Divisi Operasional, namun terdapat perubahan perusahaan penyedia jasa tenaga outsourcing, karena saat itu, perusahaan tersebut meminta upah para tenaga outsourcing dinaikkan seiring dengan kenaikan UMR, walaupun tetap di bawah UMR, namun ditolak dan bahkan kontrak kerja dengan perusahaan tersebut dihentikan. 

Namun, masalah pergantian perusahaan penyedia jasa tenaga outsourcing tidak menjadi masalah bagi Acim dan teman-temannya, yang penting bagi mereka adalah mereka masih bisa bekerja di kantor bank tersebut, karena ketika dilakukan kesepakatan dengan perusahaan baru termasuk nama-nama tenaga cleaning service nya menggunakan tenaga yang diberikan oleh pihak bank tersebut. Sehingga strategi untuk berftahan (sustainability) bagi Acim dan teman-temanya adalah melakukan tupoksinya dengan baik dan harus menerima besaran upah yang ditentukan oleh pihak bank tersebut walaupun pembayarannya melalui perusahaan jasa penyedia tenaga outsourcing. Walaupun tidak sesuai dengan perundang-undangan dan tingkat kebutuhan standar, Acim dan teman-temannya harus tetap tersnyum dan berkata: "Tenang saja Pak, kami yang akan memberskannya" 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun