Tamta/ Tamtor: "Term itu apa Bang?"
"Lagi-lagi pertanyaan yang luar biasa. Term adalah suatu pengertian dari perwakilan universal. Ia dapat disebut dengan konsep, karena dengan perantaraannya seakan-akan akal budi menangkap atau melahirkan kesadaran, seperti halnya manusia sudah harus sadar bahwa ia memiliki kelemahan di samping ia memiliki kekuatan. Tapi yang perlu disadari jauh lebih penting lagi adalah, bahwasanya manusia memiliki kekuatan agar ia bisa memperkecil kelemahannya (kelemahannya tidak dapat diketahui oleh orang lain)."
Tamta/ Tamtor: "Oh begitu ya Bang. Mau tanya satu hal lagi Bang, boleh kan?"
"Oh ya silakan dengan senang hati. Semoga bisa menjawabnya."
Tamta/ Tamtor: "Bagaimana agar kita dapat menutupi kelemahan?"
"Pertanyaan penutup yang luar biasa. Pasti jawaban akan berbeda-beda jika pertanyaan ini diajukan pada publik karena setiap manusia nyaman dengan caranya masing-masing (ini bagi yang sudah menemukan caranya). Secara umum penerapan itu juga melakukan terapi psikologi. Bagi yang belum menemukan caranya bisa ditempuh dengan cara represi.
Apa itu repesi?
Represi adalah tekanan untuk melupakan hal-hal dan keinginan-keinginan yang tidak disetujui oleh hati nuraninya. Semacam usaha untuk memelihara diri supaya jangan terasa dorongan-dorongan yang tidak sesuai dengan hatinya. Proses itu akan terjadi secara tidak disadari, akan tetapi dapat dilatih dengan rajin beribadah, rajin berolahraga, rajin berdiskusi, yang paling penting adalah rajin berkomunikasi dengan diri sendiri."
Tamta/ Tamtor: "Apakah yang harus dilupakan adalah hal-hal negatif Bang TRE?"
"Seharusnya begitu, diprioritaskan manusia untuk melupakan hal-hal negatif agar dapat mencerminkan kepribadian yang positif di mata publik."
Tamta/ Tamtor: "Wah Bang TRE terimakasih nih atas materi diskusinya. Kapan-kapan main ke rumah ya."