Mohon tunggu...
Tubagus Rafly Saepudin
Tubagus Rafly Saepudin Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Translator & Features Writer

Sastra Inggris Universitas Terbuka 2022. Hobi menulis dan menerjemahkan tekhs bahasa Inggris.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Donald Trump Akan Menghadiri Pengadilan New York yang Memeriksa Praktik Bisnisnya

3 Oktober 2023   20:30 Diperbarui: 3 Oktober 2023   20:41 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Courtesy of The Associated Press (AP)

Oleh Michael R. Sisak

Dipublikasikan pukul 6:14 PM GMT+7, 02 Oktober 2023

Seharian penuh Donald Trump di pengadilan untuk proses awal persidangannya yang kerap mencengangkan perihal gugatan pemalsuan, yang dapat merenggut Trump Tower dan sejumlah properti prestisius lainnya.

New York (AP) -- Dengan kendali atas sejumlah kepemilikan real estate-nya yang paling berharga berada dalam bahaya, mantan presiden AS, Donald Trump, berkata bahwa dirinya akan mengadakan perjalanan menuju New York atas keinginannya sendiri, yang jarang terjadi, pada Senin untuk memulai persidangan perdata atas gugatan yang telah memicu keputusan hakim yang menyatakan bahwasanya Tump telah melakukan penipuan di dalam kesepakatan bisnisnya.

"Saya akan pergi ke Pengadilan esok pagi untuk membela nama dan reputasi saya," tulis Trump pada Minggu malam melalui akun Truth Social miliknya.

Trump mengecam Jaksa Agung New York, Letitia James, yang menggugatnya, serta hakim Arthur Engoron, yang memimpin pengadilan tanpa juri serta memutuskan adanya penipuan (oleh Trump) pada pekan lalu.

Diselenggarakannya persidangan ini merupakan puncak dari investigasi bertahun-tahun yang dilakukan oleh James, yang menuduh Trump serta perusahaannya  atas pemalsuan terus-menerus perihal jumlah kekayaannya di dalam laporan-laporan keuangannya.

Pekan lalu, Engoron menyelesaikan tuntutan utama gugatan tersebut bahkan sebelum persidangan dimulai, dengan memutuskan bahwa Trump secara rutin memalsukan laporannya pada bank, perusahaan asuransi, dan pihak terkait lainnya dengan membesar-besarkan nilai aset pada dokumen yang digunakan dalam membuat kesepakatan dan mendapatkan pinjaman.

Sang mantan presiden beserta orang-orang yang berada di lingkungannya itu-- dua putra tertuanya, beberapa eksekutif Trump Organization, serta mantan pengacara yang kini menjadi musuhnya, Michael Cohen, semuanya terdaftar di antara lusinan saksi potensial.

Diperkirakan, Trump tidak akan memberikan kesaksiannya selama beberapa pekan. Perjalanannya menuju meja sidang pada Senin nanti akan menjadi penanda perubahan yang luar biasa dari kebiasaannya yang sebelumnya.

Tahun lalu, Trump tidak menghadiri pengadilan sebagai saksi maupun penonton manakala perusahaan serta salah satu petingginya didakwa atas pemalsuan pajak. Dia juga tidak hadir pada persidangan yang lebih awal pada tahun ini, manakala juri pengadilan mendapati adanya dugaan pelecehan seksual yang dia lakukan terhadap penulis E. Jean Carroll di sebuah kamar pas di suatu toko swalayan.

Namun, atas beberapa hal, persidangan baru ini memiliki risiko yang lebih besar.

James, seorang anggota partai Demokrat AS, menuntut denda sebesar $250 juta (pada Trump) dan larangan melakukan bisnis di New York.

Keputusan Engoron pekan lalu juga, jika dikuatkan dalam naik banding, akan membuat kendali atas sejumlah perusahaan Trump, lapangan golf, dan sebuah bangunan di pinggiran kota.

Trump menyebut ini sebagai "corporate death penalty," sebuah pinalti maut korporasi.

"Ada seorang Hakim Gila Pembenci Trump yang telah MENCIPTAKAN KASUS PALSU ini melalui Pengadilan New York dengan kecepatan yang tak pernah terjadi sebelumnya," Tulis Trump lewat akun Truth Social-nya.

Lewat unggahannya pada Senin malam, Trump menulis bahwa Engoron "Mengejarku secara tidak adil, tidak waras, dan licik."

Engoron berwenang atas putusannya terhadap enam tuduhan hukum James lainnya, di antaranya persekongkolan, pemalsuan laporan-laporan bisnis, serta pemalsuan asuransi.

Gugatan James menuduh Trump dan perusahaannya bersalah atas daftar panjang kebohongan dalam laporan keuangan yang dia berikan kepada bank. Dalam pengajuannya ke pengadilan baru-baru ini, kantor James menuduh Trump melebih-lebihkan jumlah kekayaannya sebanyak $3,6 miliar. 

Di antara tuduhan tersebut ialah bahwa Trump mengklaim apartemen Trump Tower miliknya di Manhattan -- sebuah griya tawang tiga lantai yang penuh dengan perlengkapan berlapis emas -- berukuran hampir tiga kali lipat dari ukuran sebenarnya dan bernilai $327 juta. Padahal, tidak ada apartemen di Kota New York yang pernah terjual dengan harga mendekati harga tersebut, kata James.

Trump menetapkan harga pada resor Mar-a-Lago setinggi $739 juta, --- jumlah yang melebihi sepuluh kali lipat dari nilai jualnya, klaim James.  Harga yang ditetapkan oleh Trump atas kelab pribadi sekaligus hunian mewah tersebut berdasarkan pemahaman bahwa properti yang kini menjadi kelab pribadi tersebut dapat dikembangkan untuk kepentingan hunian. Padahal, akta perjanjiannya melarang hal tersebut, kata James.

Trump membantah dirinya berbuat penyelewengan, dengan memberika pengakuan tersumpahnya atas kasus ini, yakni bahwa tidak penting apa yang dia masukkan di dalam laporan keuangannya, sebab di sana terdapat penafian bahwa laporan-laporannya itu tidak untuk dipercaya siapapun.

Dia dan tim kuasa hukumnya juga meyakini bahwa tidak ada pihak manapun yang dirugikan oleh apapun yang terdapat di dalam laporan keuangannya itu. Adapun sejumlah bank tempat dia meminjam uang sudah dia bayarkan gantinya. Dan mitra-mitra bisnisnya menjalankan bisnis dengan baik. Dan perusahaan Trump sendiri sedang berkembang pesat.  

Gugatan James adalah salah satu urusan hukum yang sangat mengganggu Trump mengingat dirinya sedang menjalani masa kampanye untuk memenangkan Gedung Putih pada pemilu tahun depan. Dia telah menerima gugatan hukum sebanyak empat kali sejak Maret lalu, dituduh atas perencanaan pembatalan hasil pemilu 2020 yang menyatakan kekalahannya, menyimpan dokumen-dokumen rahasia, serta memalsukan dokumen-dokumen bisnis yang berkaitan dengan sejumlah uang tutup mulut yang dibayarkan atas nama pihaknya.

Proses persidangan ini bisa berlangsung hingga Desember, kata Engoron.

Penulis The Associated Press, Jill Colvin dan Karen Matthews, berkontribusi pada laporan ini.

Diterjemahkan oleh Tubagus Rafly Saepudin.

(Sumber: Trump seethes through the start of trial in New York lawsuit accusing him of lying about his wealth)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun