Mohon tunggu...
Tubagus Pratama
Tubagus Pratama Mohon Tunggu... Lainnya - Mantap

Mahasiswa Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tradisi Unik Masyarakat Jepang Saat Tahun Baru

2 Januari 2021   00:46 Diperbarui: 2 Januari 2021   14:47 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahun baru merupakan momen satu tahunan yang paling berkesan bagi semua masyarakat di dunia. Hampir seluruh masyarakat di belahan dunia mana saja merayakan pergantian tahun baru, khususnya tahun baru masehi. Tahun baru menjadi suatu hal yang berkesan karena biasanya pada saat malam pergantian tahun orang-orang akan berkumpul bersama keluarga dan kerabatnya merayakan malam pergantian tahun dan bergembira bersama. Selain itu, mereka juga berdoa atau memiliki harapan agar di tahun yang akan menjadi tahun yang lebih baik lagi dari pada tahun sebelumnya.


Di setiap negara pasti memiliki perayaan atau tradisi yang berbeda-beda dalam menyambut pergantian tahun. Seperti di Indonesia, masyarakat Indonesia biasanya merayakan pergantian tahun dengan cara berkumpul bersama keluarga dan kerabat, makan bersama, pesta, dan juga saling bercerita bagaimana kehiduapannya di tahun sebelumnya. Tidak hanya itu, biasanya masyarakat Indonesia juga berbondong-bondong membeli kembang api atau petasan untuk turut memeriahkan malam pergantian tahun. Selain bermain petasan, pada saat detik-detik pergantian tahun biasanya masyarakat Indonesia berdoa dan berharap agar di tahun yang akan datang akan membawa keberuntungan baginya. Untuk hiburan di malam pergantian tahun biasanya diadakan acara-acara musik yang ditayangkan di hampir seluruh televisi swasta di Indonesia. Acara tersebut biasanya mengundang musisi-musisi terkenal Indonesia untuk mengisi acara di malam pergantian tahun.


Di Jepang pun pastinya mempunyai perayaan atau tradisi tahun baru yang pastinya jauh berbeda dengan perayaan yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Masyarakat Jepang akan mempersiapkan perayaan tahun baru mulai dari tanggal 13 sampai dengan 31 Desember yang disebut dengan nenmatsu. Pada saat nenmatsu masyarakat Jepang akan sibuk mempersiapkan perayaan tahun baru. Setelah itu akan dilanjutkan dengan oomisoka, yaitu merupakan malam terakhir di tahun tersebut yaitu pada tanggal 31 Desember. Di malam tersebut biasanya stasiun televisi di Jepang akan menyuguhkan acara-acara yang menarik, seperti NHK yang mengadakan acara lomba tahunan yang bernama Kouhaku Uta Gassen, acara ini merupakan acara perlombaan menyanyi tahunan yang diadakan oleh stasiun televisi milik pemerintah Jepang yaitu NHK. Perlombaan ini dilakukan oleh kedua tim yaitu tim laki-laki dan tim wanita. Pada oomisoka selanjutnya akan dilakukan toshikoshi soba, yaitu memakan soba di saat malam pergantian tahun berlangsung. Setelah itu biasanya akan ada bunyi lonceng sebanyak 108 kali degan harapan semua penderitaan akan hilang ditahun yang akan datang yang disebut dengan joya no kane.


Di hari tahun baru akan dilakukan gantan dan ganjitsu yang sebenarnya memiliki arti yang hampir sama yaitu hari di tahun baru. Pada saat gantan biasanya setiap keluarga akan mempersiapkan masakan yang berbeda atau istimewa dari biasanya seperti otoso, ozoni, osechi, datemaki, nishiki tamago, kohaku namasu, kazunoko, kuromame, kamaboko, nimono, dan kurikinton. Makanan-makanan tersebut bukan hanya sekedar makanan yang siap dimakan, akan tetapi makanan-makanan tersebut tentunya memilki arti atau makna dari setiap masing-masing makanan yang telah dihidangkan. Sedangkan pada saat ganjitsu biasanya akan dihiasi dengan kagamimochi, hatsumode, hamaya, dan omikuji. Dan perayaan ini akan dilanjutkan sampai dengan tanggal 3 Januari yang disebut dengan nennshi. Tidak hanya sampai tanggal 3 Januari saja, akan tetapi perayaan tahun baru masyarakat Jepang akan terus berlanjut sampai dengan tanggal 15 Januari yaitu disebut dengan matsu no uchi.


Yang menarik dan hampir sama dengan perayaan lebaran di Indonesia adalah di Jepang pun ada momen atau perayaan yang dimana orang tua akan memberikan sebuah amplop kepada anaknya yang berisikan uang dengan nama otoshidama. Pada saat di pagi hari tahun baru, masyarakat Jepang juga biasanya akan pergi ke daerah pantai atau pegunungan untuk melihat matahari terbit yang pertama kali di tahun yang baru. Selanjutnya di hari kedua biasanya masyarakat Jepang akan menceritakan mimpinya yang semalam dan mencari makna akan mimpinya tersebut. Masyarakat Jepang pun akan melakukan hal-hal yang pertama dlakukan di tahun baru seperti penjualan pertam dan tulisan pertama. Saat tangal 7 Januari masyarakat Jepang akan membuat bubur yang bersikan 7 macam sayuran yang bernama nanakusagayu atau bubur tujuh rupa. Di hari terakhir yaitu tanggal 15 Januari masyarakat Jepang akan melakukan tradisi yang disebut dengan dondo yaki. Tradisi ini dilakukan masyarakt Jepang dengan tujuan untuk membersihkan diri dengan api. Tradisi ini dilakukan dengan cara membuat menara yang tinggi yang terbuat dari pohon cemara, jerami, dan bambu lalu ditempatkan di area yang terbuka selanjutnya menara tersebut akan dibakar.


Perayaan tahun baru di Jepang sangat menarik untuk dipelajari. Tahun baru di sana bukan hanya sekedar berpesta dan bermain kembang api, akan tetapi perayaan tahun baru di sana banyak dilakukan dengan cara-cara tradisi dan adat tradisional dan setiap tradisinya pastinya memiliki makna-makna yang berbeda-beda dan tidak hanya semata-mata dilakukan untuk bersenang-senang dalam menyambut tahun baru.

Sumber: Webinar "Perayaan Tahun Baru Masyarakat Jepang" dengan pembicara Susy Ong, PH.D. dan Imelda Coutrier Miyashita, S.S., M.Ed. tanggal 28 Desember 2020

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun