[caption caption="Kerenman..... (dokpri) [Data Photo:Â Camera Maker: Samsung/SM G313HZ, F-stop: f/2.8, ISO speed:Â ISO-100 Focal Lenght: 3mm, Max aperture: 3, Flash mode: Flash"][/caption]
Bergaya di depan kamera termasuk bergaya narsis kini tumbuh subur seiring dengan maraknya teknologi photografi yang semakin mudah diakses lewat beragam perangkat kamera terutama kamera yang berasal dari ponsel pintar, bukan saja teknologinya yang beraneka macam namun juga harganya yang semakin mudah dijangkau konsumen.
Bergaya di depan kamera tentu saja menjadi hak individu selama kegiatannya tersebut tidak mengganggu ranah individu lainnya termasuk saat melakukan kegiatan selfie/wefie yang kini marak dilakukan dengan penggemar dari beragam profesi dan usia.
Dunia pesantren (pendidikan berbasis agama) juga tak luput dari kebiasaan-kebiasaan sebagaimana yang terjadi di luaran. Bergaya dan berspose narsis bukan lagi menjadi yang aneh bagi mereka para santri, bahkan dengan pedenya mereka akan segera bereaksi begitu kamera disorotkan kearah mereka.
[caption caption="Gaya teruuuus.. (dokpri) Data Photo: Camera Maker: Samsung/SM G313HZ, F-stop: f/2.8, Exporeu Time: 1/33sec, ISO speed: ISO-100 Focal Lenght: 3mm, Max aperture: 3, Flash mode: Flash""]
Paparan di atas bukan sekedar isapan jempolan belaka, bergumul dengan mereka penulis sering dihadapkan dengan kesulitan saat berniat mengabadikan para santri dengan pose natural, yang sering terjadi justru adalah saat tombol shutter kamera ponsel akan difungsikan saat itulah mereka bergerak cepat menghadap kamera dengan beragam gaya dan tingkah lucu mereka.
Mengacungkan jari bertanda victory adalah yang sering penulis saksikan dalam setiap jepretan kamera, entah karena lagi trend atau sekedar ikutan belaka. Namun yang pasti mengabadikan mereka para santri adalah sebuah kegiatan kecil penulis yang menyenangkan pribadi dan semoga juga menyenangkan mereka.
[caption caption=""Cie..cie...... gayane (dokpri) Data Photo: Camera Maker: Samsung/SM G313HZ, F-stop: f/2.8, Exposure Time: 1/50sec, ISO speed: ISO-50 Focal Lenght: 3mm, Max aperture: 3, Flash mode: Flash]"]
Sesuai aturan disiplin, para santri memang tidak dimungkinkan untuk membawa peralatan elektronik apapun termasuk ponsel, namun bukan berarti mereka mati gaya. Setiap kegiatan yang biasanya disertakan dengan adanya kegiatan dokumentasi photo, saat itulah mereka akan mengekspresikan beragam gaya mereka di depan kamera, termasuk kamera ponsel penulis yang selalu stand by di setiap kegiatan acara.
Sebagai guru mereka yang dikenal sebagai satu-satunya blogger di pesantren ini, mereka paham sekali kegiatan penulis yang selalu mengabadikan setiap momen dan kegiatan mereka sehingga ruang gerak penulis lebih mudah dan lancer mengabadikan mereka baik dengan kamera digital dan lebih seringnya dengan kamera ponsel yang ringan dibawa kemanapun.
Memotret kegiatan mereka bukan saja penulis berharap menjadikan kebahagiaan untuk mereka, namun juga menjadi catatan dokumentasi dari sebuah kegiatan demi kegiatan yang mereka ikuti. Di mata penulis hasil sebuah gambar yang baik tidak selalu harus bergantung pada sebuah kehebatan kamera, kemampuan menangkap rasa yang diintregasikan dengan kecepatan menangkap sebuah peristiwa adalah yang utama.