Mengapa kau ambil bukan hakmu,
padahal basuhan tangan wudhumu berharap engkau tak melakukan itu.
Â
Mengapa kecongkakan selalu ada dalam ubun kepalamu
Padahal baru saja kau basuh dalam wudhumu.
Â
Mengapa kau dengarkan keburukan sekitarmu dan kau sebarkan dengan dustamu
Apakah tak kau sadari telingamu tak pernah luput dari bilasan wudhumu.
Â
Mengapa kau turuti langkah jahatmu setelah kau sirami keduanya
Dengan sebersih air wudhumu.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!