[caption id="attachment_384105" align="aligncenter" width="600" caption="Bersama Saepul pasien asal Kuranji kota Serang Banten (Dokumen Relawan)"]
[caption id="attachment_384239" align="aligncenter" width="600" caption="Bersama anak-anak korban musibah (dokumen relawan)"]
Bukan hal mudah melepaskan diri dari zona nyaman yang selama ini telah lama dijalaninya, namun bukanlah hidup hanya sekali, maka hidup haruslah berarti, jawabnya dengan senyum indah di sela-sela wawancara.
Bukannya Wiwit tak menyadari konsekwensi besar yang harus dilalui saat berniat mengikuti misi kemanusiaan dengan menjadi relawan dan rela meninggalkan kesenangan-kesenangan perempuan seusianya, keinginan kuat untuk memiliki arti dalam perjalanan hidupnya menguatkan Wiwit untuk tidak main-main dan berjuang ikhlas dalam menjalankan misi kemanusiaannya.
Putri pasangan pertama Budi Santoso dan Sumartun meyakini bahwa untuk memiliki kebahagiaan hidup bisa dilakukan dengan memberi kebahagiaan yang sama pada orang lain yang membutuhkannya.
Lewat keikhlasan menyumbang tenaga dan pikirannya membantu sesama khususnya warga miskin Banten atau terjun langsung membantu korban banjir, kebakaran atau musibah lainnya Wiwit mendapatkan kebahagiaan batin yang tak ternilai harganya.
[caption id="attachment_384104" align="aligncenter" width="527" caption="Bersama Furqon pasien asal Serang menderita kanker mata di RSUD Banten 2015 (Dokumen Relawan)"]
Dukungan penuh orang tuanya pada kegiatan sosialnya menjadi amunisi kuat dalam menjalankan tugasnya sebagai pegiat sosial. "Saat korban banjir yang menerjang jalur tol pada tahun 2012 lalu dan berimbas pada penduduk sekitarnya, ia merasakan kehadiran kedua orang tuanya yang menengok dan terjun membantu sangat menguatkan semangat juang saya". Tergurat keharuan di wajahnya saat menceritakan pengalamnnya dulu. "Saya khan menginap di base camp dan nggak pulang-pulang kang..!, jadi orang tua yang datang menengok" tambahnya sambil tertawa manis di sela-sela wawancara.
Bergabung dengan Yayasan Bhumi Selaras yang beralamat di Jln. RH. Joenoeos Soemantri No. 4 /20 Tembong, Serang sekaligus yang menaungi aktivitas sosialnya, Wiwit bahu membahu bersama relawan muda Banten berjuang menembus jauhnya perjalanan menuju lokasi musibah. Dengan kondisi wilayah Banten yang demikian luasnya namun infrastruktur jalan yang sangat parah, ia bersama relawan lainnya berupaya keras menambal kepincangan yang tidak tersentuh pemprov. Banten dalam melayani rakyatnya, terutama masyarakat miskin di pedalaman.
"Pernah lho kang, ada seorang penduduk miskin yang rumahnya rusak akibat tumbangnya dahan pohon kelapa. Letak rumah tersebut persis di seberang kantor Gubernur Banten luput dari perhatian pemerintah, namun setelah kami dan rekan-rekan memperjuangkannya, alhamdulillah pemerintah Banten turun tangan dan membangunkan rumah tersebut. Penulis berupaya memalingkan wajah saat mata indahnya mulai memerah ketika kisah-kisah perjuangannya membantu masyarakat meluncur deras.