Pentingnya melestarikan serta melakukan kegiatan konservasi air bisa kita lakukan dari hal sederhana di kehidupan kita, antara lain:
- Penghematan penggunaan air di kegiatan rumah tangga, antara lain dengan menyiram tanaman dengan bekas cucian beras, bekas cucian kendaraan, berwudlhu dengan air memakai keran kecil dan tidak memakai gayung dan kegiatan hemat air lainnya.
- Tidak membuang sampah sembarangan terutama di aliran sungai yang bukan saja bisa menyebabkan terganggunya aliran air sungai, namun juga mencemari air sungai.
- Mengurangi penggunaan bungkus atau barang rumah tangga yang susah terurai di dalam tanah yang dapat mengganggu kualitas air dalam tanah.
- Memperbanyak penanaman pohon sebagai langkah mengikat air hujan dalam tanah termasuk membuat sumur-sumur resapan seperti pembuatan LBR (Lubang Resapan Biopori) yang pembuatannya sangat mudah sekali.
[caption id="attachment_378958" align="aligncenter" width="600" caption="Pembuatan LRB di sekolah penulis (dokpri)"]
Lubang Resapan Biopori (LRB)
Sebagai tenaga pendidik dan kependidikan penulis sendiri berupaya mengajak peserta didik untuk terlibat dalam upaya-upaya pelestarian air, dengan harapan mereka untuk ikut peduli sekaligus pembelajaran buat peserta didik.
Lewat kegiatan eskul, penulis bersama-sama peserta didik melakukan kegiatan pembuatan resapan air lewat pembuatan LBR (Lubang Resapan  BIOPORI).
Lewat pembuatan lubang Biopori yang digagas pertama kali oleh Ir. Kamir R Brata seorang dosen IPB Bogor memiliki manfaat yang besar terutama untuk menyerap air yang ada di permukaan tanah. Minimnya ruang terbuka hijau membuat air hujan berkurang daya resapnya ke dalam air. Lubang biopori bukan hanya menyerap air dengan cepat  tapi juga mampu membentuk kompos hingga mengurangi penumpukan sampah organik.
Lubang Resapan Biopori berupa sebuah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah. Lubang ini akan memicu munculnya biopori secara alami di dalam tanah. Prinsip kerja lubang peresapan biopori sangat sederhana. Lubang yang kita buat, kemudian diberi sampah organik yang akan memicu biota tanah seperti cacing dan semut dan akar tanaman untuk membuat rongga-rongga (lubang) di dalam tanah yang disebut biopori. Rongga-rongga (biopori) inilah yang kemudian menjadi jadi saluran bagi air untuk meresap kedalam tanah.
[caption id="attachment_378959" align="aligncenter" width="402" caption="Finishing LRB (dokpri)"]
Langkah pembuatan Lubang Biopori
Penulis sendiri beserta peserta didik membuat Lubang Biopor di lingkungan sekolah dan asrama dengan membuat LBR Biopori berbentuk silindris dengan diameter 10 cm dan dengan kedalaman 100cm.
Pada mulut lubang kemudian ditutupi dengan lubang angin berongga yang telah diperkuat sebelumnya dengan semen, lubang angin penutup biopori itu sendiri kami kondidikan untuk bisa buka tutup agar bisa secara rutin mengganti sampah yang akan menjadi sarang satwa tanah seperti cacing dan rayap.