Mohon tunggu...
Tubagus Encep
Tubagus Encep Mohon Tunggu... profesional -

Asal Pandeglang, Kakek 1 Cucu, belajar mengajar di madrasah dan ingin terus belajar............E-mail: tebe.ncep@gmail.com, Twitter: @TebeNcep IG: tubagusencep

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

[1] Kiyai Untung dan muridnya

29 Maret 2015   19:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:49 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="730" caption="Ilustrasi (sangpencerah.com)"][/caption]

Pada setiap musim panen baik itu musim panen padi atau buah-buahan seperti saat ini, Tohir dibuat takjub dengan kondisi dapur kiayi Untung, majikan sekaligus guru ngajinya. Di sudut dekat pintu beberapa karung duku dan rambutan tampak belum tersentuh, bau menyengat buah durian dari atas meja menerbitkan liur menggoda Tohir.

Padahal ia tahu Kiyai Untung tidak menanam buah-buahan tersebut, namun setiap panen tiba dapur gurunya tersebut persis seperti petani buah yang habis panen, selalu penuh dengan hasil panen.

Walau dipenuhi rasa segan, dengan agak takut-takut Tohir menanyakan apa yang menjadi ketakjubannya pada kondisi kehidupan kiyainya tersebut. Dengan penuh arif kiyai Untung menjawab apa yang menjadi pertanyaan pembantu setia sekaligus muridnya tersebut: " Tohir anakku... Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki dan menyempitkan (bagi siapa yang Dia kehendaki)... Rezeki merupakan salah satu rahasia Allah. Ia tidak bisa dikalkulasi dengan nalar manusia. Seringkali ia bergerak diluar jangkauan nalar. Itulah yang disebut dengan rezeki tidak disangka-sangka. Al Qur'an sendiri mengatakan "Wayarzuqhu min haitsu la yahtasib". (Qs. Ath Thalaq [56]:3). Allah telah menjamin rezeki setiap makhluk-Nya. Setiap manusia yang terlahir ke dunia sudah dilengkapi dengan rezekinya masing-masing. Oleh karena itu, selayaknyalah kita tidak perlu cemas menganai rezeki. Persoalan rezeki sudah diatur oleh Allah SWT. Hal penting yang perlu dilakukan adalah perbaiki ibadah, sempurnakan ikhtiar, perkuat dengan do'a, dan tawakkal secara total kepada Allah. Biarlah Allah yang Maha Mengatur rezeki yang menentukan. Insya Allah, jika ibadah, ihktiar, doa serta tawakkal kita total, kita akan diberikan kelapangan rezeki oleh Allah. Allah akan mengaruniakan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka".

Tohir menyimak ucapan gurunya dengan khusu' dan mencamkan kuat-kuat dalam hatinya. "Abah memang selama ini hanya mengajarkan ngaji kamu dan santri yang lainnya, setiap malam abah manfaatkan waktu abah untuk berdzikir dan tahajjud pada Allah", sisanya abah pasrahkan kehidupan pada Allah yang mengaturnya": kiyai Untung menyambung wejangannya pada murid kesayangannya ini.

Tohir hanya mengangguk dalam diamnya....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun