Mohon tunggu...
Tubagus Encep
Tubagus Encep Mohon Tunggu... profesional -

Asal Pandeglang, Kakek 1 Cucu, belajar mengajar di madrasah dan ingin terus belajar............E-mail: tebe.ncep@gmail.com, Twitter: @TebeNcep IG: tubagusencep

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Pentingkah Data Pendukung untuk Sebuah Artikel?

20 Februari 2014   01:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:39 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="534" caption="Ilustrasi (sumber: jurnalistikpraktis.blogspot.com)"][/caption] Proses belajar menulis tidak terasa begitu banyak didapat setelah bergabung dengan kompasiana lewat tulisan kompasianer yang terus mengalir tanpa henti setiap detiknya. Proses itu terjadi lewat membaca, memperhatikan teknik menulis atau berdasarkan sharing pengalaman kompasianer yang masing-masing memiliki kelebihan serta kekurangannya. Masing-masing saling melengkapi sehingga membentuk sebuah tutorial praktis yang tidak terasa memperkaya khazanah menulis bagi mereka yang mau belajar tentunya. Setiap artikel yang diposting tentu saja memiliki kekuatan tersendiri ketika didukung lewat referensi serta data dukung yang kuat baik berupa data atau foto-foto ketika tulisan itu bercerita tentang pengalaman pribadi penulis artikel. Data, sumber berita atau foto-foto yang hadir bersama tulisan ternyata begitu kuat ikut memberi warna serta sebuah roh bagi sebuah tulisan, terutama tulisan yang bercerita tentang pengalaman pribadi. Sekecil apapun pengalaaman yang ditulis akan memiliki roh yang kuat ketika tulisan itu didukung foto yang mengisahkan perjalanan yang ada pada sebuah tulisan. Kisah-kisah kompasianer menembus penerbit atau media koran tentu saja akan lebih memiliki kesan yang kuat saat ditampilkan contoh artikel yang masuk atau berupa foto artikel yang dimuat pada koran tersebut. Pengalaman kompasianer dalam sebuah workshop menulis akan lebih meyakinkan bila disertai foto dukung dari sebuah kegiatan tersebut. Sebuah pengalaman menerbitkan buku akan lebih kuat saat tulisan tersebut disertai foto dukung berupa gambar buku yang diterbitkan. Apa jadinya sebuah tulisan yang bersifat reportase atau pengalamn pribadi ditulisan tapi minim gambar sama sekali, maka tentulah kekuatan sebuah tulisan itu seperti tidak memiliki ruh yang menguatkan sebuah tulisan.

***

Ach.... ini hanyalah pendapat serta opini pribadi saja, berdasarkan hasil membaca tulisan-tulisan kompasianer yang yang ada dan mencoba belajar terus dari tulisan kompasianer semua.

Salam hangat

dari Sang Pembelajar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun