[caption id="attachment_326127" align="aligncenter" width="484" caption="Panggung acara nangkring Kompasiana-Deltomed (dokpri)"][/caption]
“Anak perawan ngemut Bonbon,
kalau ente Sariawan sembuhkan saja dengan Kuldon…”
Perjalanan menuju acara Kompasiana Nangkring bersama Kuldon Deltomed kali ini, Sabtu, 21 Mei 2014 adalah rangkaian kedua dari kegiatan Lomba Blog Kompasiana-Deltomed dengan tema “Jangan Anggap Remeh Sariawan” bersama Kuldon Sariawan. Setelah sebelumnya pada tahap pertama; kompasianer menuliskan reportase, opini, dan kisah pengalaman ketika mengalami dan mengatasi sariawan.
Bertempat di gedung The Cone, fX lifestyle X’nter pintu satu Senayan, memudahkan kompasianer untuk hadir karena tempatnya strategis, berada dibibir jalan serta dapat ditempuh dengan kendaraan umum sekalipun. Pemilihan tempat yang mendapatkan acungan empat jempol untuk admin kompasiana.
Gedung The Cone yang berbentuk setengah bundar menyambut seratus kompasianer terpilih dengan deretan produk Kuldon Sariawan yang tertata rapih, serta beberapa rimpang rempah-rempah atau empon-empon, termasuk tiga macam bahan kuldon sariawan minus daun saga ditata artistik di atas meja, Kesemuanya menambah daya tarik estetis suasana nangkring kali ini.
[caption id="attachment_326129" align="aligncenter" width="393" caption="Bapak Nyoto Wardoyo memaparkan Kuldon Sariawan di depan kompasianer (foto FB SehatCaraHerbal.com)"]
Kurang lebih tiga puluh menit lepas dari pukul sepuluh pagi, MC cantik Veve Adeline membuka acara dengan celetukan segar dan ciri khasnya sebagai orang radio yang enerjik dan ditingkahi gaya humornya yang membuat perjalanan melelahkan dari Pandeglang Banten hilang seketika.
Sambil menikmati secangkir kopi cream dan tiga potong kue yang disediakan di belakang arena acara, penulis menyiapkan diri untuk mengikuti acara dengan menyempatkan terlebih dahulu meminum antangin JRG yang dulu dikenal dengan iklan Basuki “Wes ewes-ewes, bablas angine” tersebut. Rasa hangat menjalar keseluruh tubuh dan menstimulasi saya untuk konsen mengikuti acara nangkring kali ini.
Diawali oleh Drs. Nyoto Wardoyo, Apt. Presiden Direktur PT. Deltomed Laboratories sekaligus Ketua Gabungan Pengusaha Jamu Jawa Tengah (2008 – sekarang) juga tokoh dibalik suksesnya pemasaran produk Deltomed membuka pemaparannya dengan menyampaikan perihal ketidak-hadiran bapak Mulyo Rahardjo selaku Ceo dan Managing Director PT. Deltomed Laboratories pada acara nangkring kali ini. Sesuatu yang sangat disayangkan karena penulis sudah jauh hari memimpikan bertemu beliau dan ingin tahu banyak tentang kepiawaiannya mengelola Deltomed sejak diwarisi perusahaan ini dari ayahnya Bapak Purwanto Rahardjo almarhum, disamping minat besarnya terhadap dunia otomotif off road..
Tanaman herbal Indonesia secara empiris dan turun temurun telah dimanfaatkan nenek moyang untuk dunia kesehatan. Deltomed mengejawantahkan pengalaman nenek moyang tersebut dalam bentuk obat herbal yang lebih higienis, modern dan ini dibuktikan dengan penggunaan fasilitas “Quadra Ectracting System” yaitu mesin dengan teknologi yang dapat menghasilkan ekstrak bahan alami terbaik, juga mengikuti peraturan 3A dalam pembuatan produknya, demikian Nyoto Wardoyo menambahkan.
Nyoto Wardoyo juga menjelaskan betapa herbal tak bisa dilepaskan begitu saja dari dunia pertanian yang artinya kemajuan herbal Indonesia akan juga memajukan petani Indonesia khususnya petani yang terjun dalam bidang penanaman herbal. Dan ini sudah dibuktikan oleh Deltomed dengan bekerja-sama dengan petani di Nambangan, Wonogiri, ke Gedangan Salam, Karangpandan, di kaki Gunung Lawu, Karanganyar, Jawa Tengah.
Seluruh petani binaan mendapat pendampingan cara penanaman bahan baku jamu, pemupukan, sampai pemberantasan hama penyakit dengan standar khusus parameter Eropa. Empon-empon atau tanaman herbal itu, antara lain, tidak boleh mengandung pestisida atau logam berat dan harus mengandung bahan aktif yang berkhasiat sebagai obat.
Untuk menjaga kualitas produknya tetap terjaga telah didirikan pula PT Javaplant yang khusus mengelola ekstraksi botanikal yang bahu membahu dengan Deltomed mengembangkan industri herbal tanah air. Sebanyak 20 item bahan herbal mulai dari kayu manis, pegagan, pasak bumi, sampai sambiloto, diekstrak secara rutin untuk memenuhi standar Good Manufacturing Product yang berlaku di Eropa dan standar Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik.
Deltomed juga telah mengantongi sertifikat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik), GMP (Good Manufacturing Product) Eropa, NSF (National Sanitation Food) serta FDA (Badan Pengawas Obat&Makanan Amerika), dan tentu saja Sertifikat Halal MUI.
Kompasiana Nangkring-Deltomed kali ini secara khusus memang lebih membahas produk Kuldon Sariawan dan tidak membahas produk-produk lain Deltomed seperti: Antangin JRG,Antangin Junior, OB Herbal, OB Junior, Natur Slim, Antalinu, Pil Tuntas, Rapet Wangi dan SrongPas serta SrongPas Endura.
[caption id="attachment_326139" align="aligncenter" width="403" caption="produk Kuldon Sariawan dan Empon-empon, menambah estesis suasana nangkring (dokpri)"]
JANGAN MEREMEHKAN SARIAWAN
“Salah satu penyebab sariawan adalah stress dan stress berbeda dengan gila, karena orang gila tidak mengenal stress”: pembuka kata DR. Drg. Dewi Priandini, Sp. PM, seorang dokter ahli Penyakit Mulut dari Departemen Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti, Jakarta yang disambit tertawa seluruh kompasianer yang hadir saat mulai pemaparannya tentang sariawan sebagai tema inti Kompasianer Nangkring kali ini.
Selanjutnya dokter yang tampak lebih muda dari usianya ini menjelaskan tentang belum ditemukannya ekologi atau penyebab dari sariawan itu sendiri, namun dengan lincahnya ia menjelaskan adanya dua faktor predisposisi atau penyebab rentannya manusia terkenan sariawan yaitu faktor lokal dan sistemik (penyakit atau gejala yang mempengaruhi tubuh secara umum).
Faktor lokalnya antara lain adalah: Alergi terhadap SLS (Sodium Lauryl Solfat) sejenis bahan penghasil busa yang ada dalam pasta gigi, alergi akibat mengkonsumsi coklat, kopi, keju dan sebagainya. Trauma mekanis, kimiawi dan thermal seperti akibat tergigit, kesalahan pada saat menyikat gigi serta alergi terhadap bakteri ramah lactobacillus streptokokus yang biasanya terdapat pada yoghurt dan virus herpes simplek.
Faktor sistemik antara lain adalah: karena faktor imun, Defisiensi (kekurangan) Nutrisi, defisiensi haematologik(keadaan darah dan komponennya) terutama kekurangan zat besi, vitamin b12 dan B-komplek. Stres yang berkepanjangan juga ikut memicu terjadinya penyakit sariawan serta faktor hormonal yang biasanya lebih banyak pada wanita.
Pada kesempatan ini beliau juga menjelaskan solusi pencegahannya dengan berupaya sebisa mungkin kita mengeliminasi dua faktor predisposisi tersebut dan melakukan perawatan sistomatik (berdasarkan gejala penyakit) dan yang bersifat suportif dengan tujuan mengurangi rasa sakit dan mempercepat penyembuhan.
Pemaparan dokter yang menjadi lektor pada Universitas Trisakti tersebut membuka mata betapa jangan pernah menganggap enteng sariawan dan sedapat mungkin menjaga kesehatan dengan sebaik-baiknya terutama mengutamakan istirahat yang cukup dan menghindari stress berlebihan.
[caption id="attachment_326142" align="aligncenter" width="403" caption="Tokoh dibalik Deltomed dan mesin modern pengolah herbal (foto: Deltomed.com)"]
KULDON VERSUS SARIAWAN
PT. Deltomed Laboratories sebagai perusahaan farmasi yang telah menghasilkan berbagai obat herbal bermutu dan telah berpengalaman sejak 35 tahun lalu menghadirkan Kuldon Sariawan sebagi obat sariawan yang khasiatnya setara dengan obat konvensional.
“Formula herbal yang ada di kuldon sariawan antara lain daun saga manis yang mengandung glycyrrhizin yang berfungsi sebagai anti radang. Bunga Krisan dan akar alang-alang berkhasiat menyegarkan serta mengurangi rasa sakit. Serta untuk melengkapinya agar lebih efektif, Kuldon Sariawan ditambahkan ekstrak licorice dan ekstrak herbal timi sebagai anti septic dan anti radang.”: demikian Dr. Abrijanto SB menjelaskan tentang kandungan yang ada dalam Kuldon Sariawan.
Dokter yang juga praktek dengan menggunakan obat herbal sebagai resepnya tersebut juga menjelaskan betapa banyaknya obat herbal di sekeliling kita yang bermanfaat untuk mengatasi sariawan, diantaranya daun saga, bunga krisan serta daun alang-alang. Namun kunci dari khasiatnya adalah bagaimana mengolah bahan tersebut agar bermanfaat dan tidak menimbulkan efek negative bagi kesehatan.
Kuldon Sariawan hadir ditengah masyarakat pencinta herbal sebagai solusi mudah untuk mendapatkan obat sariawan tanpa perlu repot, karena Kuldon Sariawan aman dikonsumsi dewasa dengan dosis 3 X sehari 2 tablet dan anak usia di atas 6 tahun dengan dosis setengahnya, baik diminum langsung atau dengan ara mengunyah terlebih dahulu.
Obat herbal ini telah melalui pemerikasaan mutu berdasarkan simplisa Farmakope Herbal Indonesia. Farmakope sendiri adalah merupakan buku resmi yang memuat uraian, persyaratan, keseragaman pengujian mutu dan pengolahan / peracikan obat, juga tentang alat-alat dan persyaratan alat yang digunakan untuk pengolahan / peracikan dan pengujian mutu obat serta cara-cara pengujian potensi obat.
Formula tiap tablet Kuldon Sariawan sebanyak 650 mg mengandung total ekstrak: Daun Sogomanis sebesar 420 mg, akar manis, herba timid an bunga seruni masing-masing 280 mg serta alang-alang sebanyak 208 mg.
Kuldon Sariawan juga dibuat melalui proses pengendalian kualitas (Quality Assurance) yang handal sejak awal hingga akhir mulai dari penyimpanan bahan (storage) hingga proses ekstraksi kemudian pencampuran bahan sampai terakhir proses tableting atau pengemasan. Kehandalan sistem manajemen mutu produk Deltomed Labolatories telah teruji dan terbukti adalah dengan diraihnya sertifikat ISO 9001-2008.
Mendengarkan langsung proses perjalanan tanaman herbal Indonesia menjadi obat herbal mulai dari proses awal hingga akhir akhir berdasarkan aturan dan sistem penjaminan mutu yang handal menjadikan penulis tidak ragu lagi terhadap produk-produk herbal yang lahir dari PT. Deltomed Labolatories, walaupun selama ini penulis sendiri sudah lama memanfaatkan dan mengkonsumsi OB Herbal bila muncul gejala batuk yang disertai masuk angin.
NANGKRING INDAH KOMPASIANA
[caption id="attachment_326135" align="aligncenter" width="403" caption="Menyimak dan bermain game (foto K"]
Dari beberapa kali Nangkring Kompasiana yang pernah penulis ikuti, acara game kali ini ternyata lebih meriah dari biasanya karena adanya permainan “Puzzle Time” yang merupakan permainan yang bersifat berkelompok. Di mana setiap kelompok diadu kecepatannya menyusun sepuluh potongan puzzle yang sudah diacak sebelumnya. Untuk mendapatkan potongan puzzle yang sesuai setiap kelompok harus berinteraksi dengan kelompok lain untuk melakukan barter potongan puzzle sehingga mendapatkan puzzle yang akan membentuk sebuah gambar yang sudah disiapkan panitia dengan memperlihatkannya lewat layar slide yang berada di depan peserta lomba puzzle. Sebuah permainan yang bukan saja beradu kecepatan namun juga mengajarkan bagaimana untuk juga bisa berinteraksi dengan kompasianer yang sebelumnya hanya dikenal di dunia daring belaka.
Selain bermain puzzle yang melibatkan seluruh kompasianer, permainan interaktif lainnya adalah "Pick your Herbal" . Sebagaimana permainan puzzle, permainan ini juga melibatkan kompasianer yang dibentuk dalam kelompok yang tanpa disadari tersusun sendiri lewat acuan bangku yang didudukinya.
Setiap kelompok diharuskan menyusun bahan-bahan herbal yang ada di atas meja dan selanjutnya menyusun seindah dan seartistik mungkin disertai dengan keterangan khasiat dari bahan-bahan herbal tersebut. Sungguh sangat menyenangkan sekaligus menghibur setelah menyimak paparan dari tiga narasumber dari Deltomed.
Tweet competition kali ini juga berbeda seperti biasanya, bukan berdasarkan tweet pilihan namun merujuk kepada kemampuan kompasianer membuat tweet sebanyak-banyaknya dengan hadiah yang sangat menggiurkan yaitu berupa Golden Ticket menuju Solo, tanpa harus menulis reportase lagi sebagai syarat untuk bisa mengunjungi pabrik Deltomed di daerah Wonogiri. Dan kali ini hadiahnya dengan indahnya jatuh pada kompasianer yang sudah penulis sering temui di acara nangkring yaitu Dzulfikar Alala, seorang kompasianer yang guru dan guru yang menjadi kompasianer.
Seperti acara nangkring lainnya, door prize juga tetap hadir menghampiri kompasianer dengan hadiah gadget Samsung bagi kompasianer yang beruntung.
Tentu saja semua kegiatan hiburan ini selalu menggembirakan kompasianer yang mengikuti kegiatan nangkring, bukan soal hadiahnya namun mendapatkan pencerahan-pencerahan serta mendapatkan ilmu disamping tentu saja bertemu langsung dengan kompasianer lainnya dalam dunia yang nyata.
Salam Kompasiana, semoga rahmat Allah untuk anda semua.
Salam herbal…..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H