[caption id="attachment_336430" align="aligncenter" width="504" caption="Beberapa pemandian di wilayah Pandeglang"][/caption]
Beberapa wilayah di kabupaten Pandeglang termasuk memiliki sumber mata air melimpah, maka tidaklah aneh kalau kemudian bermunculan kolam renang/pemandian umum yang dikelola dengan sederhana maupun profesional. Untuk yang digarap secara profesional dan terletak dekat dengan kota Pandeglang antara lain: CAS waterpark yang terletak di Cikole Pandeglang, juga ada pemandian air panas Cisolong dan Gunung Torong di desa Sukamanah, Suka Jadi Pandeglang, kemudian kolam renang ATLIT yang terletak di Leubak Seuereuh Pandeglang.
[caption id="attachment_336432" align="aligncenter" width="560" caption="Kolam renang pribadi yang disulap untuk umum (dokpri)"]
Bergeser sedikit ke arah barat kita akan menemukan Pemandian Cikoromoy yang letaknya berdekatan dengan petilasan Syaik Mansur Cikaduweun yitu Batu Qur'an di kampung Cibulakan, semakin mengarah ke jalur Mengger Jiput di sana akan ditemukan pemandian sederhana yang dikelola oleh Perhutani yaitu pemandian "Angling Dharma", Cihunjuran. Dan bila perjalanan semakin diarahkan ke arah barat lagi, di sana akan ditemukan pemandian Citaman (situs prasejarah Citaman) dan Citaman Sanur yang terletak di Desa Citaman Jiput Pandeglang.
[caption id="attachment_336433" align="aligncenter" width="640" caption="Tiga ribu saja (dokpri)"]
Tanpa promosi berlebihan, ternyata di dalam kota Pandeglang sendiri terdapat kolam renang ukuran rumah tangga yang kini mulai ramai pula dikunjungi oleh anak-anak hingga ibu-ibu yang enggan berenang ke tempat yang jauh. Kolam renang ini terletak di Kabayan Citiis yang berlokasi hanya 500 meter dari alun-alun kota Pandeglang.
[caption id="attachment_336434" align="aligncenter" width="640" caption="Dilihat dari atas (dokpri)"]
Dari pembincangan dengan sang pemilik didapat keterangan bahwa pada awalnya kolam renang ini ditujukan untuk pemakaian pribadi, namun seiring waktu dengan banyaknya anak sekolah (SD&SMP) yang kebetulan letaknya berdekatan meminjam untuk kegiatan eskul maka akhirnya kolam renang inipun disulap sang pemilik untuk konsumsi publik.
[caption id="attachment_336435" align="aligncenter" width="640" caption="Emak-emak tetangga, sambil ngasuh tak lupa ngrumpi (dokpri)"]
Dengan harga tiket sebesar 3.000 rupiah saja, kini kolam renang Kabayan Citiis ini mulai banyak dikunjungi termasuk oleh mereka yang datang dari tempat di luar Kota Pandeglang. Sambil mengawasi anak-anak berenang sang pemilik pun berinisiatif menyediakan warung kecil yang disediakan untuk para pengunjung.
Disediakan pula tempat mengganti pakaian sederhana di belakang dapur sang pemilik. Memang belum tersedia kamar bilas karena semuanya diluar rencana awal, tutur pemilik.
[caption id="attachment_336436" align="aligncenter" width="640" caption="Yang penting anak hepi... (dokpri)"]
Letaknya yang berdempetan dengan rumah penduduk membuat pengunjung merasa seolah berenang di tempat milik sendiri dan bukan di lokasi umum. Maka jangan kaget bila sambil berenang, pengunjung bisa melihat bebas para tetangga lalu lalang melewati kolam renang dengan santainya.
Setiap akhir pekan pengunjung bisa mencapai antara 30 sampai 50 pengunjung, angka yang lumayan buat penambah dana dapur pemilik kolam pribadi ini.
Sebuah ketidaksengajaan yang melahirkan Mutualism Simbiosi..... saling membutuhkan dan menguntungkan.
[caption id="attachment_336438" align="aligncenter" width="640" caption="Tersedia warung sederhana untuk pengunjung (dokpri)"]
Renang yuk.....!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H