Bersiap menujua Factory Honda Cikarang (Foto: Ganendra)
Kunjungan dua puluh kompasianer (blogger Kompasiana) ke pabrik fasilitas perakitan sepeda motor PT. Astra Honda Motor yang lokasinya berada di Cikarang Barat, menggemuruhkan dada saya. Melihat bagaimana kemampuan anak-anak muda Indonesia dalam kecepatan yang fantastis mampu merakit sebuah kendaraan bermotor hanya dalam tempo yang singkat saja, 22 detik saja.
Kondisi real ini disaksikan  dalam kunjungan silaturahmi kompasianer, Selasa, 16/12/14 ke pabrik Astra Honda Motor Cikarang Barat beserta PT. Wahana Makmur Sejati, selaku main dealer wilayah Jakarta dan Tangerang.
Kemampuan Astra Honda Motor mempersiapkan SDM-nya hingga sanggup memproduksi (merakit) satu unit kendaraan dalam target 22 detik tentulah bukan didapat dengan mudah, namun melalui proses waktu yang panjang serta dedikasi yang tinggi sehingga kondisi ini tercipta. Semuanya tentunya dengan rasa one heart untuk penggemar sepeda motor Indonesia.
Dari sebuah suku cadang/spare part terkecil dan bertahap dilanjutkan ke tahap berikutnya sehingga tercipta sebuah tujuan akhir, sepeda motor Honda yang dapat diandalkan oleh penggemarnya.
Namun bukan tidak mustahil apa yang penulis saksikan pada kunjungan pabrik tersebut bahwa target 22 detik itu bisa saja tidak dapat dicapai, ketika ada satu komponen walau kecil sekalipun tidak terakit dengan sempurna.
Sumber Daya Manusia Indonesia yang sejatinya memang memiliki daya saing yang dapat diandalkan, ternyata mampu melakukan sebuah kreatifitas ketika itu dipadukan dengan kedisiplinan yang tinggi, kekompakan ketepatan, kecepatan dan niat mempersembahkan yang terbaik bagi orang lain (penggemar Honda).
Sauasana ini sungguh membawa khayalan penulis kepada pemikiran akan bangsa Indonesia secara makro, bukan tidak mustahil Bangsa ini akan semakin besar, maju dan diakui dunia ketika semua komponen yang ada dalam bangsa ini bersatu padu, saling mengait satu sama lain demi tujuan yang satu yaitu ibu pertiwi Indonesia tercinta.
Tidak butuh waktu yang lama sebagaimana penulis saksikan dalam proses perakitan sepeda motor Honda, hanya dalam tempo 22 detik saja. Semua ini terlaksana karena mur yang terkcil tidak merasa diperalat oleh ban besar, ban yang besar tidak memperkecil arti mur itu sendiri. Satu sama lain saling bergandengan tangan untuk satu tujuan mulia.
Maka sehebat apapun SDM yang ada dalam pemerintahan, masyarakat dan komponen lainnya namun semuanya tidak menyatu dalam satu tujuan. Maka yakinlah bangsa ini akan jalan di tempat, terpinggirkan oleh bangsa lain yang justru dulu belajar pada bangsa ini.
Jangankan 22 detik, 22 menit 22 jam 22 tahun bahkan hingga 22222 tahun pun Indonesia tak akan pernah jaya ketika ikatan kita satu sama lainnya saling berlepasan.
Salam Bahagia
......untuk Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H