Mohon tunggu...
Una Kapita
Una Kapita Mohon Tunggu... Human Resources - Open Observer

Una Kapita, komunitas pemuda Ternate Barat, menginspirasi generasi muda lewat program SosEkLing. Sering terlibat dalam kegiatan pelatihan, sosial, aksi kreatif dan kegiatan menarik lainnya seperti petualangan ala Jack Sparrow.!😄 Akun ini dikelola oleh seorang pengamat lepas, data analyst, penulis bebas, dan reviewer jurnal bereputasi.

Selanjutnya

Tutup

New World Pilihan

Quantum Computing: Pilar Baru Transformasi Teknologi Indonesia

9 Januari 2025   06:04 Diperbarui: 9 Januari 2025   06:04 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Manual words typing of quantum technology (Pexels/Markus Winkler)

Teknologi Quantum Computing dan Persiapan Indonesia dalam Menghadapi Revolusi Teknologi

Quantum computing atau komputasi kuantum merupakan salah satu inovasi teknologi paling revolusioner dalam era digital. Berbeda dengan komputer klasik yang berbasis bit (0 dan 1), komputer kuantum menggunakan qubit, unit dasar informasi yang dapat berada dalam superposisi keadaan 0 dan 1 secara simultan. Potensi dari teknologi ini menjanjikan pemecahan masalah yang terlalu kompleks untuk komputer klasik, termasuk dalam bidang kriptografi, simulasi molekuler, dan optimasi.

Artikel ini bertujuan untuk menguraikan secara sederhana mengenai konsep dasar teknologi quantum computing, perkembangan terkini, serta analisis kesiapan Indonesia dalam menghadapi revolusi teknologi kuantum. Dengan referensi yang terstruktur, artikel ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi akademisi, praktisi, dan pembuat kebijakan di Indonesia.

Dasar Teori Quantum Computing

Komputer Kuantum (Quantum computing) didasarkan pada prinsip-prinsip mekanika kuantum, yaitu superposisi, entanglement, dan interferensi:

  1. Superposisi: Superposisi memungkinkan qubit berada dalam kombinasi keadaan 0 dan 1 secara bersamaan, sehingga memungkinkan komputer kuantum melakukan perhitungan secara paralel. Sebagai ilustrasi, jika komputer klasik membutuhkan langkah untuk memproses bit data, komputer kuantum hanya memerlukan satu langkah.
  2. Entanglement: Entanglement adalah fenomena di mana dua qubit menjadi saling terkait sehingga perubahan keadaan salah satu qubit langsung mempengaruhi qubit lainnya, terlepas dari jaraknya. Hal ini meningkatkan efisiensi komunikasi dan pemrosesan informasi dalam sistem kuantum.
  3. Interferensi Kuantum: Interferensi memungkinkan manipulasi gelombang kuantum untuk memperkuat solusi yang benar dan menekan solusi yang salah. Proses ini menjadikan komputer kuantum sangat efisien dalam menyelesaikan masalah optimasi.

Adanya kombinasi ketiga prinsip ini, komputer kuantum dapat menyelesaikan masalah yang secara eksponensial lebih cepat daripada komputer klasik.

Kemajuan Teknologi Quantum Computing

Teknologi Komputer Kuantum (Quantum computing) telah berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir. Berikut adalah beberapa tonggak penting dalam perkembangan teknologi ini:

a) Perkembangan Hardware

Perusahaan seperti IBM, Google, dan Rigetti Computing telah menciptakan komputer kuantum dengan puluhan hingga ratusan qubit. Pada tahun 2019, Google mengumumkan pencapaian "quantum supremacy," yaitu kemampuan komputer kuantum mereka (Sycamore) untuk menyelesaikan masalah tertentu yang tidak dapat diselesaikan oleh komputer klasik dalam waktu yang wajar (Arute et al., 2019).

b) Pengembangan Algoritma 

Kuantum Algoritma seperti Shor's Algorithm (untuk faktorisasi bilangan prima) dan Grover's Algorithm (untuk pencarian data) menunjukkan keunggulan komputer kuantum dibandingkan komputer klasik dalam tugas-tugas tertentu. Algoritma ini telah membuka jalan bagi aplikasi dalam kriptografi, kecerdasan buatan, dan simulasi ilmiah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten New World Selengkapnya
Lihat New World Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun