Mohon tunggu...
wiezkf
wiezkf Mohon Tunggu... Human Resources - Open Observer

Pengamat bebas dengan imajinasi liar, penulis lepas yang tangannya sering nyasar ke keyboard, data analyst yang suka ngulik angka sampai mau minta cuti, reviewer jurnal bereputasi yang hobi debat sama teori!. Cukup dengan laptop, kopi, dan rasa ingin tahu, analisis data serta ulasan jurnal jadi petualangan epik penuh plot twist, di mana statistik sering menyerah bilang “Skip, aku nyerah!” 😂☕

Selanjutnya

Tutup

New World Pilihan

Transformasi Moral dan Etika Genarasi Z & ALPHA: Digitalisasi

3 Januari 2025   20:47 Diperbarui: 4 Januari 2025   16:13 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Miniatur Skateboarding dalam Perangkat Pintar  (Pixabay/FunkyFocus)

Secara positif, Generasi Alpha menjadi generasi paling melek teknologi, dengan kemampuan adaptasi, inovasi, dan problem-solving yang tinggi melalui pendidikan berbasis teknologi. Teknologi membuka peluang karir baru di bidang seperti teknologi hijau, kesehatan digital, dan kecerdasan buatan, mempersiapkan mereka untuk industri masa depan.

Namun, ketergantungan teknologi memicu risiko seperti isolasi sosial, masalah kesehatan mental, dan kesenjangan digital. Tantangan etika penggunaan teknologi serta privasi data juga menjadi perhatian utama. Generasi Alpha dihadapkan pada peluang besar sekaligus tantangan yang memerlukan keseimbangan bijak dalam memanfaatkan teknologi.

Children's & Computer Technology Interaction (Pixabay/cherylt23)
Children's & Computer Technology Interaction (Pixabay/cherylt23)

Masa depan Generasi Alpha sangat bergantung pada bagaimana teknologi diarahkan secara etis dan inklusif untuk mendukung pengembangan manusia secara holistik. Pendidikan yang seimbang dan regulasi teknologi yang baik akan menjadi kunci dalam menghadapi tantangan ini. secara garis besarnya dapat diuraikan berikut:

  • Generasi Alpha dan Kecerdasan Buatan
    Generasi Alpha akan lebih terintegrasi dengan AI, memanfaatkan teknologi ini dalam pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan sehari-hari, meskipun berisiko terpengaruh bias sistemik yang memengaruhi keputusan moral.
  • Kemajuan Teknologi dan Privasi
    Generasi Alpha akan menghadapi dilema etika antara kenyamanan teknologi dan pelanggaran privasi di tengah meningkatnya pemantauan digital.
  • Evolusi Nilai Moral
    Nilai moral Generasi Alpha akan berkembang seiring norma digital, dengan konsep seperti kejujuran bertransformasi di dunia maya yang sarat manipulasi data.
  • Konflik Antar Generasi
    Perbedaan nilai antara Generasi Alpha dan generasi sebelumnya dapat memicu konflik, terutama terkait persepsi etika dan perilaku.

 Miniatur Skateboarding dalam Perangkat Pintar  (Pixabay/FunkyFocus)
 Miniatur Skateboarding dalam Perangkat Pintar  (Pixabay/FunkyFocus)

RINGKASAN PEMIKIRAN 

Teknologi adalah pedang bermata dua yang menawarkan peluang sekaligus tantangan besar. Dampaknya terhadap moral dan etika, khususnya pada Generasi Z, menjadi cerminan bagi kita untuk mempersiapkan Generasi Alpha dan generasi berikutnya. Adanya pendekatan yang tepat, kita dapat memanfaatkan teknologi untuk menciptakan dunia yang lebih baik, tanpa mengorbankan nilai-nilai moral dan etika yang fundamental.

Bibliografi

  1. Twenge, J. M., & Campbell, W. K. (2018). "Associations between screen time and lower psychological well-being among children and adolescents: Evidence from a population-based study." Preventive Medicine Reports, 12, 271-283.
  1. Livingstone, S., & Helsper, E. J. (2010). "Balancing opportunities and risks in teenagers' use of the internet: The role of online skills and internet self-efficacy." New Media & Society, 12(2), 309-329.
  1. Holloway, D., Green, L., & Livingstone, S. (2013). "Zero to eight: Young children and their internet use." EU Kids Online, LSE.
  1. Chassiakos, Y. L., Radesky, J., Christakis, D., Moreno, M. A., & Cross, C. (2016). "Children and adolescents and digital media." Pediatrics, 138(5), e20162593.
  1. Gottschalk, F. (2019). "Impacts of technology use on children: Exploring literature on the brain, cognition and well-being." OECD Education Working Papers, No. 195.

Disclaimer: Generasi setelah Generasi Alpha belum memiliki sebutan resmi, karena penamaan generasi biasanya ditentukan secara retrospektif berdasarkan karakteristik dan peristiwa penting yang memengaruhi kelompok tersebut. Namun, ada beberapa usulan nama dari para peneliti, futuris, dan masyarakat umum untuk generasi ini.

Usulan nama untuk generasi setelah Generasi Alpha mencakup Generasi Beta, melanjutkan pola alfabet Yunani; Generasi Delta atau Generasi Gamma, jika pola Yunani diteruskan; Generasi AI/Teknologi (artificial intelligence generations), mencerminkan pengaruh kecerdasan buatan dan teknologi canggih; serta Generasi Global/Virtual, yang menggambarkan dunia terhubung secara virtual dan hybrid fisik-digital. Nama-nama ini mencerminkan kemungkinan besar karakteristik dan pengaruh teknologi pada generasi mendatang. Nama resmi biasanya akan muncul seiring berjalannya waktu, ketika para sosiolog dan peneliti mulai mengidentifikasi karakteristik unik dari generasi-generasi ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten New World Selengkapnya
Lihat New World Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun