Mohon tunggu...
firman
firman Mohon Tunggu... Guru - Tuanku

Firman

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pengharap yang Terlupakan

19 Mei 2019   23:21 Diperbarui: 19 Mei 2019   23:42 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rasa itu ada

Namun tidak bisa kumiliki

Dia masih bisa tersenyum

Tapi tidak karnaku

Dia menangis

Namun tak bisa ku basu air matanya

seseorang yang begitu berarti

akhirnya tlah memilih

Dia memilih bahwa bukan aku yang terbaik untuknya

Karna seseorang yang dia mau bukan seperti aku,,

Cinta tak selamanya indah,,

Memang benar, namun seharusnya kita menyadari

Bahwa itulah jalan yang terindah

Cinta sejati,,,

Tidak akan pernah mati

Meskipun jarak, status, dan waktu menjauhkan

Cinta tetap hidup sampai ajal menjemput

Kesedihan yang aku rasakan sekarang

Terhilangkan oleh satu senyuman

Walaupun senyum itu bukan untukku

Aku bahagia bisa melihatnya,, 

Untuk kesekian kalinya

Aku menyusun kata demi kata

Mencari arti dalam bahasa

Tuk sebuah ungkapan cinta

Puisi Cinta,,

Yang pernah aku tuliskan

Dari goresan pena penuh rasa

Dengan tinta dari surga

Puisi Cinta,,

Yang membuatmu mencintaiku

Kini hilang tak membekas

Jauh dari hati dan perasaanmu

Aku akan selalu ada

Disaat tak ada seorangpun yang mampu

Mengusap tetesan-tesesan air matamu.

Karna aku,,,, sayang kamu,,,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun