Buya Marulis Tuanku Mudo dalam sambutannya mengakui punya karakter yang sedikit bersuara keras. "Sering berang, tapi itu yakinlah tanda sayang," katanya.
"Tidak ada dendam seorang guru pada anak didiknya. Tidak pula suara keras itu atas dasar sakit hati. Melainkan, pembelajaran sembari berharap, seluruh anak didik ini harus lebih pintar dari guru," ungkapnya.
Basyiruddin Tuanku Khatib Majo Indo mengakui kalau dia sudah lama tidak mengulang kaji.
"Ini adalah amanah dan perintah. Mohon kawan guru tuo, kerjasamanya, agar rentang waktu yang singkat, bisa kita isi dengan hal yang bermanfaat," katanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H