Sambil menunggu kedatangan Walinagari Singgalang Seri Mesra Datuak Pangulu Basa Nan Kuruih, sekalian menikmati gorengan yang diselingi teh dan kopi hangat, Ustadz Ade begitu gamblang dan ikhlas mengurus masjid itu.
Musafir yang lelah dan istirahat di masjid itu, boleh pakai lama dan sebentar. Ada ruang tidur khusus musafir, tapi jangan sampai tidak ikut Shalat Subuh berjamaah.
Begitu tulisan di selembar kertas yang ditempelkan di dinding bagian ruangan shalat dan tidur musafir.
Tersedia minuman hangat dan dingin. Silakan dibuat sendiri. Banyak deretan air dalam dispenser yang ditarok di meja panjang di ruangan istirahat.
Di belakangnya ada deretan buku dan kitab. Majalah dan koran yang menulis tentang masjid itu, sengaja dipajang di sebuah box yang rapi.
Setidaknya, Masjid Jami' Nurul Huda membudayakan literasi. Silakan baca, pelajari, dan kalau selesai, tarok di tempatnya kembali.
Dari Masjid Jami' Nurul Huda, tim yang diketuai Firdaus, Wakil Rektor UNU Sumbar ini bertolak ke Jorong Aie Mancua, Singgalang.
Langsung dipandu Walinagari Singgalang Seri Mesra. Sebelum masuk ke kawasan penampungan tenda Kemensos RI di sebelah kanan gerbang perbatasan Kota Padang Panjang dengan Kabupaten Tanah Datar, Walinagari Seri Mesra menanyakan ke petugas soal boleh tidaknya jalan Lembah Anai itu dilewati.
Ternyata belum boleh. Aktivitas alat berat yang berusaha menyambungkan kembali jalan Lembah Anai yang hancur akibat banjir bandang beberapa waktu lalu, masih sangat tinggi.
Selesai menyerahkan paket di Aie Mancua, tim harus balik ke arah Padang Panjang, terus belok kiri menuju Agam. Dan balik ke Padang via Malalak.
Sehari itu tuntas aksi kemanusiaan DMI Sumbar dan CT Arsa Foundation, berupa penyerahan paket logistik pembersih dan alat belajar.