Mohon tunggu...
Tuanku Damanhuri
Tuanku Damanhuri Mohon Tunggu... Penulis - Padang Pariaman Bicara

Lakuang maninjau kalam manyigi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Widya Navies jadi Ketua, Sumbar Paling Banyak PNS yang Dikeluarkan dari PWI

23 Mei 2024   10:19 Diperbarui: 23 Mei 2024   10:25 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Bidang Organisasi PWI Pusat Zulmansyah Sekedang ketawa lepas di luar ruangan usai pembukaan KLB PWI Sumbar. (foto dokpri)

Ketua Bidang Organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Zulmansyah Sekedang tertegun, ketika saya salami, dan pegang erat salaman itu agak lama.

Tak juga ada yang mengenalkan saya di antara para wartawan yang tegak dengan mantan Ketua PWI Provinsi Riau itu, saya sebut padanya, saya dari Padang Pariaman.

Rabu 22 Mei 2024 pagi menjelang pembukaan Konferensi Luar Biasa (KLB) PWI Sumbar itu di Auditorium Gubernur Sumbar, Zulmansyah Sekedang baru ketawa, dan sepertinya langsung ingat tulisan saya "Ketika Gelas Menggoyang Sendok".

"Saya sumando Sungai Geringging, dan kawan PWI daerah ini sering berkunjung ke PWI Riau," kata dia menyebut dalam sambutannya mewakili Ketua Umum PWI Pusat Hendry CH Bangun.

Saya agak sedikit gelisah juga duduk di belakang, saat Zulmansyah Sekedang menyebut dia pernah ditulis oleh kawan wartawan daerah ini.

Rupanya tulisan itu dibaca Zulmansyah Sekedang. Tulisan lepas yang saya buat ketika usai bertemu dia di Kantor PWI Riau dua tahun yang lalu.

Tulisan itu hanya membahas soal dia tertarik dengan gadis Piaman yang akhirnya diperistri oleh Zulmansyah Sekedang.

Kisah asmaranya yang dianalogikan dengan gelas yang menggoyang sendok. Artinya, gadis Piaman rancak dan santiang.

Begitu Zulmansyah Sekedang agaknya melihat gadis Piaman ketika bujang dan tentu belum jadi Ketua PWI Riau dia.

KLB PWI Sumbar 

KLB yang secara resmi dibuka Gubernur Mahyeldi ini, menurut Zulmansyah Sekedang, di seluruh Indonesia, Sumbar paling banyak PNS yang ikut jadi anggota PWI.

"Ada 26 anggota PWI yang berprofesi PSN sudah dikeluarkan dari keanggotaan PWI di Sumbar. Dan ternyata di Sumbar kasus itu paling besar dan banyak," katanya.

Ya, karena kasus PNS yang terpilih saat Konferensi PWI Sumbar dua tahun lalu, membuat KLB ini digelar. PNS boleh saja jadi wartawan, tapi tidak dibenarkan jadi anggota PWI.

KLB tuntas sehari itu. Widya Navies, Wakil Pemred Harian Singgalang menang dalam pemilihan Ketua PWI Sumbar periode 2024-2028.

Mengantongi 174 suara, Widya Navies mengalahkan Heranof Firdaus yang hanya dapat 102 dukungan, dan dua calon lainnya yang dapat delapan suara.

Sementara, Zul Efendi dari Harian Haluan juga terpilih sebagai Ketua Dewan Kehormatan Provinsi (DKP) PWI Sumbar.

Zul Efendi mampu mengungguli pesaingnya, Eko Yance Edrie. Hujan lebat pun menyertai kemenangan Widya Navies dan Zul Efendi.

Tidak ada kegaduhan dalam KLB. Hampir semua calon ketua dan calon Ketua DKP memberikan nilai terbaik dalam pidato singkatnya menyampaikan visi misinya untuk jadi pemimpin di tubuh organisasi profesi wartawan tertua di republik ini.

Semua ingin kebersamaan, ingin meningkatkan sumber daya manusia wartawan yang tergabung di PWI, menuntaskan kasus kebun sawit di Pasaman Barat yang milik ratusan wartawan PWI Sumbar.

Tapi, tak seorang pun dari calon ketua dan Ketua DKP yang menyebut kasus PNS di PWI, yang sudah disebut Zulmansyah Sekedang di awal pembukaan KLB.

PD/PRT, Kode Etik Jurnalistik, Kode Perilaku Wartawan (KPW) yang membuat PNS tereliminasi di PWI, Zulmansyah Sekedang sepertinya hendaknya menyebut, bahwa di masa mendatang jangan sampai terulang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun