Syauqi mengajak seluruh tokoh masyarakat, terutama di Dapil I Padang Pariaman. Dapil sejak dari ikue darek kapalo rantau di ujung Guguak Kayu Tanam hingga ke ombak nan badabue di Ulakan Tapakis untuk tidak memanfaatkan momen Pilkada ini.
"Kita sudah komitmen dengan Bupati Suhatri Bur untuk maju kembali dalam ajang Pilkada serentak itu," katanya.
Tentu kemunculan nama Yohanes Wempi, Idarussalam Tuanku Sutan, Endarmy dianggap sebagai "Kuda Troya" yang akan mengalahkan kekuatan incumbent Suhatri Bur.
Selaku tokoh masyarakat, Syauqi agak bingung mengamati kondisi ini. Kondisi di kampungnya sendiri.
"Bila ini terjadi, saya tidak bisa mengapa-ngapa. Tentu sebuah kondisi yang tidak kita inginkan," ulas dia.
Dia mengamati selama ini, bahwa Dapil I Padang Pariaman yang terdiri dari Kecamatan Ulakan Tapakis, Enam Lingkung, Nan Sabaris, 2X11 Kayu Tanam, dan 2X11 Enam Lingkung adalah satu kesatuan yang sulit dipisahkan.
Meskipun "godaan politik" bagi Caleg yang nyaris menang dalam Pileg Februari kemarin, Syauqi lebih memilih ikut bersama Suhatri Bur.
"Ya, karena trah itu tadi. Kita satu kesatuan adat dan budaya lokal," sebutnya.
Selaku beda garis partai, Syauqi tak pula bisa berbuat banyak, ketika nama Yohanes Wempi (PKS), Idarussalam (PKB), dan Endarmy (NasDem) ikut pula bersaing nantinya.
Dia menitipkan kesejahteraan masyarakat, mohon untuk dinomor satukan.
Syauqi pun menyoroti jebolnya bendungan Ladang Laweh Sicincin, yang cenderung dibiarkan bertahun-tahun.