Mohon tunggu...
Tuanku Damanhuri
Tuanku Damanhuri Mohon Tunggu... Penulis - Padang Pariaman Bicara

Lakuang maninjau kalam manyigi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Terungkap di Podcast, Padang Pariaman Berkelanjutan dengan Tekhnologi

23 April 2024   14:54 Diperbarui: 23 April 2024   16:48 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lama tak muncul, karena puasa dan Idul Fitri, Selasa 23 April 2024, podcast Padang Pariaman bicara kembali hadir.

Menghadirkan Ketua DPC Partai Gerindra Padang Pariaman Happy Neldy dan Ketua Yayasan Ekonomi Digital Blockchan Indonesia Jon Kenedi Martin.

Diskusi formal setengah jam di studio podcast Padang Pariaman, di Pauh Kambar ini banyak membahas Pilpres, Pileg dan Pilkada yang sedang dimulai tahapannya.

Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak gugatan Paslon 01 dan 03, adalah melegitimasi, bahwa pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka, tinggal pelantikan sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI.

Happy Neldy menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada masyarakat Padang Pariaman dan Indonesia, yang telah memilih pasangan ini.

"Semuanya kita hilangkan. Dinamika yang terjadi selama Pilpres, adalah bumbu dari sebuah makanan ibaratnya," kata dia.

Dia yakin, semua masyarakat telah tahu, bahwa Ketua Umum DPP Gerindra itu telah sah jadi Presiden untuk lima tahun mendatang.

Apalagi, katanya, masyarakat Piaman terkenal dengan "Budaya Tabuik". Ya, tabuik bila sudah terbuang dan dibuang ke laut, semua masyarakat yang bertikai, berlawanan, kembali bersatu.

Di sisi lain, Happy Neldy juga mengakui dibandingkan Paslon 01, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar, Prabowo - Gibran memang sedikit kalah di Sumbar dan di Padang Pariaman sendiri.

"Namun, bila semuanya telah selesai, proses dan sengketa telah diputus, kita harus bersatu, membangun dan merawat negeri ini bersama Presiden pilihan masyarakat," kata dia.

Menurut Happy Neldy, Pileg cukup memberikan warna tersendiri buat Gerindra. 

"Gerindra masuk posisi kedua setelah PAN di Padang Pariaman. Lewat 26 ribu lebih suara, kita dapat lima kursi, dan sebuah kursi pimpinan dewan," katanya.

Terkait siapa diantara yang lima orang itu akan jadi pimpinan dewan, Happy Neldy hingga saat ini belum menerima arahan dari DPP dan DPD Gerindra.

Termasuk juga soal Pilkada, Gerindra belum menentukan calon Kepala Daerah yang akan diusung. 

"Tapi, Gerindra jelas tidak bisa sendirian mengusung. Mesti berkoalisi dengan partai lain," ulas Happy Neldy.

Sebagai partai pemenang, dalam mengusung pasangan calon kepala daerah, Gerindra mengutamakan dukungan untuk kader sendiri.

Menurut Happy Neldy, Pileg cukup memberikan warna tersendiri buat Gerindra. 

"Gerindra masuk posisi kedua setelah PAN di Padang Pariaman. Lewat 26 ribu lebih suara, kita dapat lima kursi, dan sebuah kursi pimpinan dewan," katanya.

Terkait siapa diantara yang lima orang itu akan jadi pimpinan dewan, Happy Neldy hingga saat ini belum menerima arahan dari DPP dan DPD Gerindra.

Termasuk juga soal Pilkada, Gerindra belum menentukan calon Kepala Daerah yang akan diusung. 

"Tapi, Gerindra jelas tidak bisa sendirian mengusung. Mesti berkoalisi dengan partai lain," ulas Happy Neldy.

Sebagai partai pemenang, dalam mengusung pasangan calon kepala daerah, Gerindra mengutamakan Jadi, katanya, semua kemungkinan bisa saja terjadi. 

Berkoalisi dengan PAN, Demokrat serta dengan Partai yang tidak bergabung dengan Gerindra saat Pilpres kemarin, sangat dinamis sekali.

Sementara, Jon Kenedi Martin yang terkenal sebagai politisi senior menilai, perjalanan politik kemarin adalah sebuah proses yang tidak sempurna.

"Adanya gugatan terhadap Pilpres, dan opini seorang hakim MK Saldi Isra, menandakan proses demokrasi itu sendiri yang sedang berjalan tentunya," katanya.

Terkait soal calon Bupati Padang Pariaman, Jon Kenedi Martin mengaku tengah menyiapkan diri maju lewat jalur perseorangan.

"Namun, tidak menutup kemungkinan, saya akan maju lewat partai politik. Tapi, persiapan awal ini, saya fokus pada perseorangan," kata Dewan Syuro DPC PKB Padang Pariaman ini.dukungan untuk kader sendiri. 

Jon Kenedi Martin menyiapkan konsep yang cukup jitu, terutama soal ekonomi masyarakat.

"Pentingnya digitalisasi, di tengah arus besar kemajuan saat ini. Potensi Padang Pariaman harus dikembangkan lewat digital," katanya. 

Termasuk pertemuan dua tokoh politik beda partai ini di studio podcast Padang Pariaman bicara, setidaknya memberikan gambaran, betapa penting dukungan partai terhadap calon kepala daerah.

Begitu juga koalisi PKB dengan Gerindra, sangat terbuka peluang. Bisa pula Jon Kenedi Martin berpasangan dengan Happy Neldy lewat Gerindra dan PKB.

"Tapi, yang jelas kita ingin adanya perbaikan dan pembangunan yang berkelanjutan di Padang Pariaman. Punya pemimpin yang mampu menerobos jalan terbaik," kata mereka. 


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun