Syauqi tak melihat musibah besar Padang Pariaman jelang Ramadan itu. Dia tahu dari media dan cerita dari ulama terkemuka di daerah ini.
Buya H. Suhaili Tuanku Mudo. Pimpinan Pesantren Darul Ikhlas Pakandangan ini memang dekat dan menjadi rujukan oleh Syauqi, dalam setiap gerak dan langkah yang berhubungan dengan kemaslahatan umat.
Mendengar cerita Buya Suhaili Tuanku Mudo, Syauqi pun tak banyak pikir. Masyarakat harus dibantu dengan apa saja.
Bagi Syauqi, bantuan yang diberikannya itu memberi nilai di tengah masyarakat. Maka dari uang yang dikirimnya sebanyak Rp 10 juta dijadikan paket sembako.
Alhamdulillah, bantuan itu pun diterima oleh masyarakat dengan sangat antusias. Setidaknya, kesusahan dan kegalauan masyarakat membersihkan sisa banjir, terobati oleh bantuan itu.
Nilai plus dari masyarakat, bantuan sembako yang dibagikan Ilham Tuanku Sidi, menjadi sebutan oleh banyak orang.
Seorang Caleg memberi bantuan setelah Pemilu. Sungguh tak bersua selama ini. Caleg tak dapat kursi, mengirim bantuan, sungguh sangat sulit mencarinya, selain Syauqi.
Lihatlah. Sepanjang Jumat hingga saat ini, tak satu pun tokoh politik yang memberikan bantuan.
Tak nampak bendera partai berkibar di tengah derasnya banjir dan longsor yang sempat merenggut nyawa masyarakat itu.
Syauqi pun hadir dalam bentuk bantuan tidak atas nama partai atau mantan Caleg. Tapi yang hadir jiwa dan semangat serta rasa kemanusiaannya.
Makanya, di setiap paket itu hanya foto dia tanpa label partai politik. Perkara politik dan Caleg, bagi Syauqi dianggap selesai.