Selesai ziarah, kami pun Magrib di surau yang ada di komplek makam Syekh Muhammad Yasin ini. Ulama pengembang Shatariyah yang terkenal dengan banyak keramat.
Pernah suatu ketika Batang Ombilin meluap, dan merendam semua pemukiman di pinggir sungai itu. Tetapi, makam Syekh Muhammad Yasin tidak basah.
Setidaknya, rombongan ini mencoba mendalami dan menyambungkan Shatariyah Tuanku Bagindo Lubuak Pua dengan gurunya Syekh Muhammad Yasin.
Beliau berdua ini juga terkenal alim dan keramat, punya pengaruh besar di tengah masyarakatnya masing-masing.
Dari Koto VII, kami naik ke arah Padang Ganting, Kabupaten Tanah Datar. Tepatnya ke Tuan Kadhi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H