Pondok Pesantren Madrasatul 'Ulum Lubuk Pandan, Kecamatan 2X11 Enam Lingkung, Sabtu 24 Februari 2024 baralek gadang.
"Mendoa tamat kaji" nama kegiatannya. Dua angkatan sekaligus. Yakni "tamat tafsir" 17 santri dan "tamat marapulai kaji" enam santri.
Tamat tafsir adalah setara dengan tamat Tsanawiyah. Kepada mereka yang tamat itu juga diadakan doa dari guru, agar ilmunya berkah dan bermanfaat.
Dan lazim pula di pesantren yang didirikan oleh Syekh H Abdullah Aminuddin Tuanku Shaliah tahun 1940 ini, bahwa mendoa tamat kaji sekali dua angkatan beriringan.
Rata-rata, santri yang tamat tafsir itu sudah separoh jalan. Atau sudah mengaji di pesantren itu tiga sampai empat tahun.
Sementara, yang tamat marapulai kaji adalah santri yang sedang duduk di kelas tujuh. Tahun ini ada enam santri yang tamat kelas akhir di Madrasatul 'Ulum tersebut.
Kepada enam santri itu, berdasarkan kesepakatan bersama antara orangtua santri, keluarga, niniak mamaknya dengan pihak pesantren, diberikan gelar tuanku.
Santri yang ikut prosesi mendoa tamat kaji itu berasal dari berbagai daerah di Sumatera Barat.Â
Hadir dalam prosesi itu sejumlah tokoh masyarakat Lubuk Pandan dan Padang Pariaman, orangtua dan keluarga santri yang sedang menamatkan kaji serta undangan lainnya.
Prosesi mendoa tamat kaji ini dilakukan dengan sakral. Juga ada pawai keliling Kampung Guci, tempat pesantren itu beroperasi.