Ya, dengan mendatangi keduanya. Di Aceh Singkil, rombongan ziarah dan bermalam semalam di situ, setelah dari Syekh Mahmud Barus, Tapanuli Tengah.
Kemudian memutuskan dua malam di Kuala, sesuai jadwal awal, dan juga rutinitas sejak beberapa tahun terakhir oleh jemaah yang berasal dari VII Koto lama, Ulakan dan Pekanbaru ini.
Guru itu berguru, terus ke atas. Syiah Kuala adalah spritualitas Shatariyah yang dibawa Syekh Burhanuddin ke Minangkabau.
Syiah Kuala dianggap berhasil memberikan yang terbaik terhadap masyarakat Aceh lewat ajaran tasawuf ini.
Keberhasilan itu berlanjut tiba di Syekh Burhanuddin di Ulakan, sehingga Shatariyah termasuk komunitas terbesar di Sumatera Barat.
Lahir dan batin terasa kuat dan punya magnet tersendiri terhadap murid pada gurunya.
Sebagai bukti, betapa komplek makam di Gampong Deyah Raya, Banda Aceh ini porak poranda akibat hantaman stunami pada 2004 silam. Tetapi yang namanya kuburan, batu nisannya tak sedikitpun bergeser dari kedudukan.
Begitu cerita dari penjaga makam. " Ini gobahnya sudah bangunan pasca tsunami. Tapi, Alhamdulillah kuburannya tidak rusak, termasuk semua keluarga dan sahabatnya juga utuh akibat tsunami ini," katanya.
Syiah Kuala adalah ulama internasional. Namanya menjadi sebutan oleh ulama dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H